News
Senin, 5 Juli 2010 - 14:22 WIB

Hasyim : PKB sulit bersatu tanpa paksaan hukum

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan, islah atau rekonsiliasi PKB akan sulit terwujud jika tidak ada paksaan secara hukum yang mengharuskan kubu-kubu yang ada di partai itu menyatukan diri.

Sebenarnya, kata Hasyim menjawab wartawan usai pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin (5/7), islah PKB bisa terwujud jika seluruh komponen ikhlas bergabung, namun kesan yang muncul sekarang adalah menang-menangan.

Advertisement

“Sekarang sulit (terwujud), kecuali ada format hukum yang mengakomodasi islah itu, yang membuat mereka mau tidak mau bergabung kembali,” kata Hasyim yang kini lebih berkonsentrasi di International Conference of Islamic Scholars (ICIS).

Misalnya, kata pengasuh pesantren mahasiswa Al Hikam di Malang dan Depok itu, Mahkamah Agung memutuskan kepengurusan PKB yang sah adalah hasil muktamar di Semarang pada 2005, bukan muktamar di Ancol yang menghasilkan PKB Sukabumi atau muktamar di Parung yang menghasilkan PKB Kalibata.

“Kalau di tingkat kasasi yang dimenangkan muktamar Semarang, maka di situ ada format hukum yang memerintahkan islah. Kalau sukarela yang bicara kekuasaan,” katanya.

Advertisement

Ditanya apakah tidak ada figur tertentu yang bisa mempersatukan kembali PKB, menurut Hasyim, persoalannya bukan ketiadaan figur. Justru, PKB sekarang sarat dengan figur.

“Karena masing-masing   merasa dirinya adalah figur, jadi mereka tidak butuh lagi figur yang lain,” katanya.

Hasyim berharap PKB bisa kembali utuh dan besar, bukan demi kepentingan orang-perorang atau kelompok tertentu, melainkan untuk kepentingan yang lebih luas.

Advertisement

“Kalau PKB tidak lolos parliamentary threshold maka partai yang mengusung Islam moderat jadi terpuruk, tinggal yang formalis,” katanya.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif