Sport
Senin, 5 Juli 2010 - 16:11 WIB

Der Panzer paling angker

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

CAPE TOWN— Melaju ke semifinal plus kemenangan besar menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi Jerman. Membukukan 13 gol menjadikan Der Panzer sebagai tim terproduktif saat ini.

Keganasan Der Panzer sebenarnya telah dirasakan sejak laga perdananya di penyisihan grup D. Australia harus rela menjadi korban pertama dengan dibantai 0-4 di Durban, 14 Juni lalu. Pembantaian selanjutnya diderita Inggris di perdelapanfinal, yang mereka bekap 4-1 di Bloemfontein, 27 Juni.

Advertisement

Hattrick mencetak empat gol ke gawang lawan dicapai Jerman saat menelan Argentina 4-0 di Cape Town, Sabtu (3/7). Cuma dua tim yang tidak menjadi korban keganasan Jerman, yakni Ghana (kalah tipis 0-1) dan Serbia yang secara mengejutkan menundukkan Philipp Lahm dkk 1-0.

Artinya, sejauh ini Die Mannschaft baru kebobolan dua gol, satu dari Serbia dan satu dari Inggris. Meski perjalanan Jerman belum rampung, jumlah ini yang paling sedikit dibandingkan dengan di Piala Dunia lainnya.

Advertisement

Artinya, sejauh ini Die Mannschaft baru kebobolan dua gol, satu dari Serbia dan satu dari Inggris. Meski perjalanan Jerman belum rampung, jumlah ini yang paling sedikit dibandingkan dengan di Piala Dunia lainnya.

Yang paling buruk, Jerman pernah kemasukan 14 gol pada 1954 dan 1958. Kiprah Der Panzer kali ini bisa jadi mencatat rekor baru bagi negaranya. Dari 17 kali berpartisipasi di Piala Dunia, rekor selisih gol tim besutan Joachim Loew kali ini menyamai rekor saat jadi juara dunia 1954 dan runner-up 2002, selisih 11 gol.

Ketika terakhir menjadi juara dunia pada 1990, Jerman menceploskan 15 gol dengan hanya kebobolan lima. Jumlah gol terbanyak dalam satu turnamen Piala Dunia yang dikoleksi Jerman sebanyak 25 gol pada 1954, yang mengantarkan mereka menjadi juara dunia.

Advertisement

Taktik tepat

Penggunaan taktik yang tepat menjadi kunci Timnas Jerman mendapatkan tiket ke semifinal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Tim Panser mentransformasikan rencana sempurna mereka untuk menghancurkan Argentina, dan memiliki sosok ideal untuk mewujudkan rencana itu.

Pelatih Jerman, Joachim Loew, menerapkan strategi brilian dengan mengambil keuntungan dari kelemahan barisan pertahanan Tim Tango. Taktik jitu sang pelatih didukung dengan visi gemilang gelandang Bastian Schweinsteiger mengatur permainan timnya yang membuatnya dinobatkan sebagai man of the match saat Jerman menggulung Argentina 4-0 di Stadion Green Point, Cape Town, Sabtu (3/7) malam WIB.

Advertisement

“Sungguh sebuah permainan mengesankan dari Bastian. Permainan yang dia lakukan, jarak jelajah yang dia cakup, betapa besarnya dia memimpin organisasi tim, hampir setiap serangan bermula dari dia. Dan, dia juga melakukan umpan luar biasa,” puji Loew dilansir dari yahoosports.com, Minggu (4/7).

“Sekarang ini sangat sedikit gelandang yang bermain seperti level dia,” imbuh Loew. Sangat pantas menurut dia Schweinsteiger dihujani pujian. Gol pembuka Jerman yang dikemas Thomas Mueller di menit ketiga, juga bermula dari tendangan bebas Schweinsteiger.

Gelandang berumur 25 tahun itu juga menjadi inspirator gol Arne Friedrich, atau gol ketiga Jerman saat mengalahkan Argentina. Loew menyadari Schweinsteiger berperan besar terhadap kemenangan paling impresif Jerman dalam beberapa tahun terakhir.

Advertisement

“Saya benar-benar merinding. Kami mengalahkan dua tim kuat (Inggris dan Argentina) dan kami berhasil melaju jauh. Pujian besar untuk tim ini. Secara taktik, kami sangat bagus dan kami mencetak gol pada saat yang tepat. Argentina adalah salah satu tim terbaik di dunia,” timpal Schweinsteiger.

Loew sepertinya paham benar bagaimana memanfaatkan kelemahan tim lawan. Loew juga mampu membaca kelemahan lawan ketika Der Panzer menggilas Inggris 4-1 di babak 16 Besar. Saat itu, lemahnya barisan pertahanan Inggris benar-benar memanjakan Die Mannschaft, julukan lain Jerman, dalam melancarkan serangan demi serangan.

Loew pun kembali menemukan formula yang tepat dimainkan skuat mudanya saat mendepak Argentina. “Tim telah memperlihatkan hasrat menjadi juara. Mereka memperlihatkan sebuah permainan dominan dan menciptakan sejumlah gol berkelas,” cetus Loew.

“Tim ini termotivasi dengan sebuah ambisi besar untuk memenangi pertandingan. Kekuatan dan kecepatan yang kami miliki, meski berada dalam tekanan, merupakan penampilan kelas dunia. Kami memiliki kedisiplinan tinggi di barisan pertahanan.”

Salah satu bagian terpenting dalam rencana Loew yakni mengatasi ancaman bintang Argentina, Lionel Messi. “Saya tak terkejut dengan formasi pemain Argentina. Kami menganalisis pertandingan mereka, dan kami tahu apa yang akan kami hadapi.”

“Kami tahu Messi akan bermain lebih ke dalam di tengah, dan kami membuat dia tak mampu berbuat banyak di pertandingan itu. Dia selalu berada di bawah tekanan dan kami tidak melakukan banyak kesalahan terhadap dia,” pungkas Loew.

JIBI/SOLOPOS/anh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif