News
Senin, 5 Juli 2010 - 12:19 WIB

200 Jiwa mengungsi akibat puting beliung

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sulteng–Sedikitnya 200 jiwa korban angin puting beliung yang melanda Desa Berdikari dan Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kini ditampung di pusat pengungsian Desa Berdikari karena rumah mereka tidak bisa didiami lagi.

Di antara para pengungsi, ada dua korban yang mengalami luka di kepala dan tangan karena tertimpa reruntuhan bangunan saat musibah terjadi. Kedua korban tersebut bernama Gaya, 80 dan Telma, 45. Mereka tinggal di tempat pengungsian setelah mendapat perawatan di Puskesmas Palolo.

Advertisement

Kepala Desa Berdikari Yulius Nasa mengemukakan, Senin (5/7), kedua korban sempat pingsan saat tertimpa reruntuhan, namun masyarakat segera menemukan keberadaan mereka dan melarikan mereka ke puskesmas sehingga nyawa keduanya dapat diselamatkan.

Menurut Yulius, lebih dari 60 buah rumah rusak akibat angin puting beliung tersebut, tiga di antaranya rata dengan tanah. Sebagian besar rumah kehilangan atap karena diterbangkan angin dan ada pula yang retak-retak dan nyaris roboh.

Pelaksana tugas Bupati Sigi Sutrisno Sembiring dan sejumlah kepala dinas telah meninjau lokasi bencana dan menyalurkan bantuan berupa tenda untuk para pengungsi serta bahan makanan seperti beras, selimut, sarung dan mi instan.

Advertisement

Sejumlah petugas kesehatan seperti dokter dan paramedis tampak siaga untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi sementara taruna siaga bencana (Tagana) dari Depsos telah turun membantu mencari korban dan melakukan pendataan.

Angin puting beliung ini menyerang Desa Berdikari dan Rejeki pada Minggu (4/7) malam. Angin kencang itu datang disertai bunyi guntur disertai petir dan hujan deras, kata Yulius.

Warga desa langsung berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri karena atap-atap rumah mereka terlepas dan berterbangan ditiup angin kencang.

Advertisement

“Masyarakat tampak sangat panik dan berusaha mencari tempat perlindungan yang aman, apalagi banyak pohon tumbang dan aliran listrik langsung padam,” ujarnya dan menambah, banyak pula pohon kakao milik warga yang tumbang akibat angin kencang itu.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif