Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Yogyakarta–Salah satu kunci keberhasilan di era global ini adalah komunikasi dengan berbagai pihak dan kalangan. Karena itu, Muhammadiyah harus mampu meningkatkan komunikasi dan silaturahmi jika ingin tetap eksis di abad 21.
“Kunci keberhasilan kita menghadapi persaingan global ini komunikasi dan silaturahmi. Muhammadiyah harus membuka diri untuk berkomunikasi dan manjalin tali silaturahmi adalah penting. Tanpa ada itu kita tidak bisa,” kata Ketua PP Muhammadiyah A. Malik Fajar saat menutup Sidang Tanwir Muhammadiyah menjelang Muktamar ke 46 di Asri Medical Center (AMC) di Jalan HOS Cokroaminoto, Yogyakarta, Jumat (2/7/2010).
Menurut Malik, 100 tahun ke depan Persyarikatan Muhammadiyah harus semakin meluas. Sebab di era serba global ini akan dimenangkan oleh orang-orang yang mempunyai jaringan luas. Bukan malah menyempit bahkan masuk ke sebuah gang buntu,” ungkap mantan Mendiknas itu.
Sebagai persyarikatan lanjut Malik, Muhammadiyah tidak bisa jalan sendiri. Pimpinan pusat berjalan sendiri. Demikian pula pimpinan wilayah maupun pimpinan daerah juga berjalan sendiri. Namun semuanya harus berjalan bersama-sama.
Saat ini Muhammadiyah sudah mempunyai program jangka panjang hingga 2025. Dengan demikian semua orang yang akan terpilih di muktamar nanti akan merealisasikan program-program yang sudah ada.
“Jadi hasil sidang tanwir ini untuk menentukan barisan yang akan mendapatkan amanat untuk memimpin Muhammadiyah hingga lima tahun ke depan,” katanya.
dtc/isw