Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Jakarta – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menawarkan desain paket kompor dan tabung gas elpiji 3 kg untuk menggantikan paket elpiji 3 kg yang sudah beredar di masyarakat. Paket kompor dan tabung seharga Rp 180.000 ini lebih murah 10-20% dari paket yang sudah ada.
“Tabung ini didesain dengan tekanan 110 bar jauh di atas tekanan gas elpiji. Harga tabung 3 kg sekitar Rp 110.000, sedangkan kompornya Rp 70.000. Jadi sepaketnya sekitar Rp 180.000, bedanya 10-20% dari harga paket yang ada,” jelas Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi BPPT, Arya Rezavidi di Gedung BPPT, Jalan M.H Thamrin, Jakarta, Jumat (2/7/2010).
Arya menjelaskan, kompor dan tabung gas tersebut dinilai lebih aman karena paket konversi yang ada saat ini menggunakan tiga komponen seperti katup (valve), regulator, dan selang.
Sementara, kompor dan tabung gas elpiji versi BPPT tersebut tidak menggunakan tiga komponen tersebut, namun didesain terintegrasi hanya pada satu titik yang dikontrol oleh pengguna sehingga akan mengurangi faktor resiko akibat kesalahan pengguna (human error) menjadi sepertiganya.
“Dengan tidak adanya selang, regulator, dan valve maka human error penggunaan elpiji 3 kg akan menurun. Jadi kompor ini lebih dan bisa tahan sampai 5 tahun,” paparnya.
Arya mengakui, sebenarnya desain kompor dan tabung ini pernah diajukan BPPT pada awal program konversi pada awal 2007 namun usulan tersebut ditolak.
“Tapi minggu lalu, saat ada rapat di Kantor Wakil Presiden, Menristek telah mempresentasikan lagi kompor ini di hadapan Wapres,” jelasnya.
dtc/isw