“Selama sepekan ke depan, latihan tarian bedaya ketawang ini akan terbuka untuk umum bagi masyarakat yang ingin menyaksikannya,” kata pengageng III Pariwisata dan Museum Keraton Kasunana Surakarta, KP Satrio Hadinagoro kepada Espos, Senin (28/6).
Tarian bedaya ketawang, menurut Satrio, adalah tarian yang penuh dengan makna kehidupan manusia. Sebagai pengisi tarian, selain harus dari abdi dalem Keraton, seorang penarinya juga harus masih gadis. “Jumlahnya sembilan orang. Kalau pas hari H ternyata penarinya tanggal merah, maka harus digantikan penari yang lain,” terangnya.
asa