SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Indragiri Hulu–Pendidikan anak suku pedalaman Talang Mamak di Desa Talang Gedabu, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu, terungkap cukup memprihatinkan dengan tidak adanya bangunan sekolah permanen di desa tersebut.
Di desa tersebut hanya terdapat satu bangunan sekolah dasar yang tidak permanen, sedangkan untuk SMP dan SMA, anak-anak Talang Mamak harus bersekolah ke kota kecamatan, demikian pamantauan di Talang Gedabu, Sabtu (26/6).
Bangunan SD yang beratap daun rumbia dan berdinding kulit kayu yang tersusun jarang itu, dinilai jauh dari tempat belajar yang layak.
Selain itu, sekolah tersebut juga hanya bisa menampung sekitar sepuluh orang anak didik.
Selain itu, sekolah tersebut juga hanya bisa menampung sekitar sepuluh orang anak didik.
“Tenaga pengajar di SD ini cuma satu orang. Dulu memang ada dua orang, tetapi sebulan lalu seorang di antaranya meninggal dunia,” ujar Dukun Marusi, tokoh masyarakat Talang Mamak.
Saat ini, lanjut dia, anak-anak Talang Mamak di sekolah tersebut hanya diajar oleh seorang guru bernama Nera.
Ia mengatakan pihaknya sudah sering menyampaikan hal ini kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu, namun hingga saat ini belum ada realisasi untuk membangun gedung sekolah permanen.
“Memang ada sekolah permanen di kecamatan ini, tetapi jaraknya jauh. SD itu berada di Desa Talang Sungai Parit yang jaraknya 20 kilometer. Kalau hujan, jalannya susah ditempuh,” katanya menjelaskan.
Ungkapan senada disampaikan Kowak, Kepala Dusun III Talang Gedabu, yang mengaku prihatin terhadap nasib anak usia sekolah di daerahnya.
“Sedih saya melihatnya. Anak-anak Talang Mamak hanya bisa bersekolah hingga sekolah dasar. Sementara untuk sekolah lanjutan, banyak warga yang tidak punya uang untuk bisa menyekolahkan anak di kota kecamatan,” ucapnya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membangun sekolah permanen yang bisa menampung seluruh anak-anak Talang Mamak di desa tersebut.
ant/rif