Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sukoharjo (Espos)–Seorang warga Dukuh Menjing RT 04/RW V Desa Kayuapak, Polokarto, PA, 14, meninggal dunia lantaran diduga terjangkit penyakit flu burung.
Korban yang masih duduk dibangku SMP tersebut meninggal dunia di ruang isolasi RS DR Moewardi Solo, Kamis (24/6) setelah menjalani perawatan selama 12 jam lebih.
Keterangan yang dihimpun Espos menyebutkan, sebelum menginggal korban mengalami panas tinggi dan sesak nafas serta paru-parunya terinveksi. Meski belum diketahui riwayat korban melakukan kontak dengan unggas, namun 20 hari sebelum korban meninggal beberapa ayam milik keluarganya tewas mendadak.
Sebelum dibawa ke RS DR Moewardi Rabu siang, korban juga sempat di rawat di RSUD Sukoharjo sejak Senin. Namun, kondisi kesehatannya semakin menurun, begitu juga kesadaran korban ikut menurun. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, jenazah korban langsung dibungkus plastik dan peti oleh pihak RS DR Moewardi.
Orangtua korban, Suparno Iskak, 45, mengatakan, dugaan anaknya meninggal karena terjangkit flu burung diketahui dari petugas medis RS.
“Gejala awal dia panas tinggi, batuk dan sesak nafas. Semula dokter mengira kena penyakit tipes, tapi petugas Moewardi bilang seperti itu,” katanya kepada Espos, seusai upacara pemakaman.
Supadi melanjutnya, dirinya mengaku sempat heran setelah dokter dan petugas RS Moewardi berulang kali menanyakan riwayat ayam miliknya yang mati sekitar 20 hari lalu.
“Keterangan resmi dari RS sampai saat ini belum ada. Tapi memang sebelum kejadian, ayam milik saya mati mendadak dan dibuang ke sungai,” ujarnya.
Kepala Desa Kayuapak, Sutarno mengatakan, setelah mendapat informasi warganya menjadi korban suspect flu burung, pihaknya mengaku langsung melaporkan kasus tersebut kepada Dinas Kesehatan Sukoharjo.
“Kami dapat keterangan korban meninggal karena diduga terjangkit flu burung tadi malam, tapi sampai sekarang belum ada keterangan resmi dari RS,” ujarnya.
ufi