Soloraya
Senin, 21 Juni 2010 - 23:51 WIB

Pemuda desak pembongkaran SMKN 5

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Kalangan pemuda di Majasto, Tawangsari, Sukoharjo mendesak bangunan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) 5 segera dibongkar menyusul adanya kesepakatan antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan pemerintah desa (Pemdes) mengenai lokasi pembangunan, sesuai kesepakatan awal.

Sebagai informasi, berdasarkan kesepakatan awal antara warga dengan Pemdes, lokasi pembangunan SMK di sebelah utara dan timur lapangan. Namun demikian berdasarkan hasil dengar pendapat antara warga, komisi I, komisi IV, Pemdes serta kecamatan, terungkap kesepakatan awal tersebut tidak dilaksanakan sebagai mana mestinya. Pasalnya, lokasi pembangunan kini berubah menjadi di tengah lapangan yang biasa digunakan pemuda untuk bermain sepak bola.

Advertisement

Selanjutnya berdasarkan hasil kesepakatan antara BPD dengan Pemdes pada pertemuan Sabtu pekan lalu disepakati lokasi pembangunan SMK mengacu kepada kesepakatan awal. Dalam pertemuan itu juga disepakati bangunan yang ada sekarang supaya segera dibongkar.

Pascapertemuan Sabtu, berdasar pantauan di Majasto para pemuda mulai memasang spanduk penolakan di depan bangunan SMK yang baru selesai 30%. Dua spanduk besar yang dipasang bertuliskan,”Silahkan bangun SMKN 5 Majasto di arah utara dan timur lapangan dan Masyarakat Majasto mendukung pembangunan SMKN 5 Sukoharjo di Majasto tapi kembalikan lapangan pada fungsinya.”

Salah seorang kelompok pemuda, Anwar Sutikno mengatakan, berdasarkan kesepakatan antara BPD dengan Pemdes yang digelar pada Sabtu lalu, pembangunan sekolah dilaksanakan di utara dan timur lapangan. Oleh sebab itu warga minta ada pergeseran bangunan SMK dari lokasi yang ada sekarang ke sebelah timur dan utara lapangan.

Advertisement

“Berdasar informasi yang kami terima, pertemuan pada Sabtu lalu menghasilkan tujuh poin. Salah satunya pembangunan SMK dikembalikan di lokasi sesuai kesepakatan awal. Dengan adanya kesepakatan itu kami minta hasilnya segera disosialisasikan kepada warga,” tandasnya.

Hal senada disampaikan perwakilan pemuda lain, Supriyanto. “Ada tujuh poin yang disepakati dalam pertemuan Sabtu lalu. Ketujuh poin itu adalah, warga Majasto tetap ingin SMKN dibangun di Majasto, lapangan tetap difungsikan sebagai lapangan, pembangunan SMK di utara dan timur lapangan, kesalahan awal ada dalam proses rembug desa dan sosialisasi dari bupati, prosedur kesalahan dalam hasil mufakat tidak sesuai dengan kesepakatan, warga mengucapkan terimakasih kepada dewan dan terakhir bangunan di atas lapangan segera dibongkar,” ujarnya.

Kepala Dusun (Kadus) Majasto, Sriyanto membenarkan adanya tujuh poin kesepakatan antara BPD dengan Pemdes. Dalam pertemuan Sabtu pekan lalu, hampir semua tamu undangan hadir.

Advertisement

aps

Advertisement
Kata Kunci : SMKN5
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif