News
Senin, 14 Juni 2010 - 14:00 WIB

Puluhan rumah masyarakat rusak akibat gelombang pasang

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tapaktuan–Puluhan unit rumah masyarakat gampong (desa) Kecamatan Sawang, Aceh Selatan dilaporkan rusak beran dan tingan akibat gelombang pasang laut Samudera Hindia yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sawang Alizam Ismail di Tapaktuan, Minggu (13/6), mengatakan, sedikitnya 68 unit rumah penduduk diempat gampong (desa) di kecamatan tersebut mengalami rusak berat akibat ombak pasang tersebut.

Advertisement

“Data sementara yang kami himpun tercatat 68 unit rumah penduduk di gampong Ujung Karang, Sawang Satu, Lhok Pawoh dan Sawang Dua rusak dengan tingkat kerusakan pada bagian dapur karena umumnya rumah warga membelakangi laut,” katanya.

Selain merusak puluhan rumah penduduk, terutama ombak laut itu juga merusak tempat ibadah umat Islam dan pasar ikan tradisional di gampong Sawang Satu.

Advertisement

Selain merusak puluhan rumah penduduk, terutama ombak laut itu juga merusak tempat ibadah umat Islam dan pasar ikan tradisional di gampong Sawang Satu.

Alizam Ismail menyebutkan rumah yang rusak diterjang gelombang mencapai empat meter lebih itu, yakni 32 unit di Ujung Karang, 20 unit di Sawang Satu, delapan unit di Sawang Dua dan delapan unit lainnya di gampong Lhok Pawoh.

Selain di Kecamatan Sawang, gelombang pasang juga mengancam ratusan rumah penduduk di Desa Gunung Kerambil kecamatan Tapaktuan dan puluhan rumah, gedung perkantoran dan fasilitas umum lainnya di Desa Sawang Bunga, Kecamatan Samadua.

Advertisement

Gelombang pasang yang terjadi sejak awal Juni lalu juga mengakibatkan dua kapal pengangkut kebutuhan pokok untuk ratusan Kepala keluarga (KK) di kemukiman Buluhseuma tidak dapat diberangkatkan.

Camat Trumon Kabupaten Aceh Selatan, Isa Ansari mengatakan kedua kapal motor yang penuh muatan sembilan pokok masih bersandar di pelabuhan Keude Trumon menunggu ombak normal kembali.

Menurut laporan yang diterima pihak kecamatan, akibat tidak berangkatnya dua kapal motor pengangkut sembako itu, ratusan KK warga di gampong Kuta Padang, Kampung Teungoh dan gampong Raket teramcam krisis bahan makanan.

Advertisement

“Stok sembako dan kebutuhan lainnya sudah mulai berkurang, kami berdoa kedua kapal itu dapat segera berangkat untuk membawa logistik,” katanya.

Kemukiman Buluhseuma merupakan salah satu kawasan terisolir yang berada sekitar 30 Km dari pusat ibukota kecamatan Trumon, akibat belum tuntasnya pembangunan jalan menuju ke daerah penghasil madu alam itu harus melalui laut Samudera Hindia.

ant/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif