News
Minggu, 6 Juni 2010 - 13:06 WIB

Burung bidadari di ambang punah

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ternate--Burung bidadari (Semioptera wallacii), salah satu satwa endemik Pulau Halmahera, Maluku Utara (Malut), kini terancam punah akibat semakin rusaknya kawasan hutan yang menjadi habitat burung itu.

“Kawasan hutan yang merupakan habitat burung bidadari kini telah rusak, antara lain akibat adanya aksinya perambahan hutan dan pembalakan liar,” kata Djafar, seorang aktivis lingkungan, di Ternate, Minggu (6/6).

Advertisement

Selain itu, lanjut dia, kawasan hutan yang adalah habitat burung yang juga dikenal dengan nama Cendrawasih Halmahera itu, juga telah beralihfungsi menjadi lahan pertanian, lokasi transmigrasi, areal hak pengusahaan hutan (HPH) dan lahan pertambangan.

Menurut dia, dari seluruh penyebab rusaknya habitat burung bidadari tersebut, yang paling berperang mengancam kepunahan burung itu adalah pengalihfungsian menjadi area HPH dan pertambangan.

Masalahnya, kedua kegiatan tersebut telah memberangus pepohonan dalam jumlah yang sangat banyak. Semua pohon besar yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari makan bagi burung bidadari, ditebang habis. Selain itu, kata Djafar, luar areal kawasan hutan yang menjadi sasaran kedua kegiatan itu bisa mencapai ratusan ribu hektare.

Advertisement

“Ironisnya, pemda dan instansi terkait yang seharusnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian kawasan hutan sebagai habitat burung bidadari, justru berbuat sebaliknya. Mereka justru memepermudah perizinan untuk kedua kagiatan tersebut,” katanya.

Hal tersebut terlihat di sejumlah kabupaten di Halmahera, seperti di Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Tengah. Ratusan ribu hektare hutan yang sebagian merupakan habitat burung bidadari di kedua daerah itu, telah menjadi areal pertambangan.

Djafar meminta kepada pemprov dan semua pihak terkait di Malut untuk memiliki kesadaran dan keseriusan dalam menjaga burung bidadari dari ancaman kepunahan, mengingat burung itu tak ternilai karena di dunia hanya ada di Malut.

Advertisement

Salah satu upaya yang harus dilakukan pemprov dan instansi terkait untuk mencegah punahnya burung bidadari, adalah mempertahankan kelestarian kawasan hutan habitat burung itu, bahkan semua kawasan bila perlu dijadikan areal konservasi.

Selain itu, kata Djafar, sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian burung bidadari perlu diintensifkan kepada seluruh lapisan masyarakat, bahkan dipandang perlu dapat dimasukan dalam mata pelajaran muatan lokal di sekolah.

Sejauh ini belum ada penelitian khusus mengenai kondisi populasi burung bidadari di Halmahera, namun dipastikan telah menurun jika di bandingkan dengan tahun 1980-an, karena sudah banyak kawasan hutan habitat burung bidadari yang rusak.

kcm/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif