Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Perum Pegadaian menargetkan kenaikan omset sebesar Rp 1 triliun pada bulan Juni, seiring dengan peningkatan transaksi gadai barang yang dilakukan masyarakat menjelang tahun ajaran baru (TAB).
“Kemungkinan ada kenaikan dari omset kami pada bulan Mei yang tadinya Rp 4 triliun menjadi sekitar Rp 5 triliun di bulan ini,” ujar Kepala Humas Perum Pegadaian, Irianto, Jumat (4/6).
Menurut Irianto, peningkatan omset tersebut didorong oleh tingginya permintaan masyarakat akan dana besar untuk mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah maupun perguruan tinggi.
“Sebanyak 90% barang yang digadaikan adalah emas. Sisanya motor, mobil maupun barang-barang elektronik,” ungkapnya.
Sepanjang tahun ini Perum Pegadaian menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 75 triliun atau naik dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 48,7 triliun.
Berdasarkan catatan perusahaan pelat merah ini, sepanjang Januari-April, Perum Pegadaian telah menyalurkan kredit sebesar Rp 18,8 triliun atau naik sekitar 40% dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,7 triliun.
Menurut Irianto, peningkatan ini didorong oleh terus bertambah jumlah outlet pegadaian di tanah air. Hingga akhir April, jumlah outlet perseroan sudah mencapai 4700 unit. “Kemungkinan bisa ditambah lagi menjadi 5.000 outlet hingga akhir tahun,” jelasnya.
Terkait rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun pada semester II-2010, Irianto menyatakan, saat ini rencana itu masih dalam kajian.
Kalaupun rencana obligasi tersebut tidak dapat terealisasi, lanjut dia, perseroan tidak merasa khawatir karena Pegadaian telah mendapatkan komitmen kredit dari empat bank besar di tanah air yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI.
“Total dari empat bank itu sekitar Rp 5 triliun,” katanya.
dtc/isw