News
Senin, 31 Mei 2010 - 18:45 WIB

SUIS pertanyakan mekanisme tembak mati bagi terduga teroris

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Solidaritas Umat Islam Surakarta (SUIS) mempertanyakan mekanisme tembak mati bagi terduga teroris dalam kasus di Cawang dan Cikampek belum lama ini. Terlebih, dalam kasus tersebut terdapat dua orang yang tewas dan dipastikan belum teridentifikasi.

Pernyataan tersebut disuarakan seratusan pendemo dari SUIS di halaman depan Mapolwil Surakarta, Senin (31/5) pukul 13.30 WIB. Dalam aksinya, para pendemo juga membawa sejumlah spanduk yang mengkritik kinerja Densus 88 dalam menangani terorisme.

Advertisement

Di antara spanduk yang diusung para pendemo bertuliskan Mujahid Bukan Terorisme, Densus dibiayai Amerika, dan lain sebagainya. Para pendemo secara tertib menyampaikan aspirasi di Mapolwil Surakarta. Pada kesempatan tersebut, perwakilan para pendemo juga mengadakan dialog dengan Polwil Surakarta yang diwakili Kasubag Intel, Kompol Kusumo.

Di mana, hasil dialog tersebut menyebutkan jajaran Polwil Surakarta memastikan akan menyampaikan aspirasi dari para pendemo ke Mabes Polri. “Mekanisme tembak mati yang dilakukan Densus 88 sungguh sulit dimengerti. Di sisi lain, tuduhan Kapolri terkait tuduhan teroris yang selalu dialamatkan pada aktifis islam adalah sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan umat islam,” terang Ketua Umum SUIS, Muh Sholeh Ibrahim di sela-sela aksi berlangsung.

Dia mengharapkan, baik Kapolri ataupun Densus 88 sesegera mungkin menghentikan tuduhan-tuduhan ataupun membunuh seseorang yang tidak ndibenarkan alam syariat islam dan hukum positif di Indonesia. Untuk itu, tidak ada pilihan lain kecuali membubarkan keberadaan Densus 88 dalam waktu dekat.

Advertisement

pso

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif