News
Minggu, 30 Mei 2010 - 19:02 WIB

Minibus rombongan jaipongan masuk jurang, dua orang tewas

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cianjur-– Sebuah minibus yang ditumpangi  rombongan kesenian jaipongan asal Karawang, Jawa Barat, masuk jurang sedalam 70 meter di Cikalong Kulon, Cianjur, Rabu.

Akibatnya 2 orang dari 12 orang penumpangnya meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Kecelakaan diduga akibat supir minibus Ahmad Haerudin, warga Kampung Kepuh, Desa Citarik Tirtamulya, Karawang, mengantuk.

Advertisement

Korban meninggal dunia Haerudin (supir) dan penari Odah binti Karta (26) warga Kampung Pagerlembang, Desa Purwajaya Kecamatan Temparan, Karawang.

Sementara itu, 10 orang penumpang lainnya yang mengalami luka berat dan ringan di larikan ke RSUD Cianjur, guna mendapatkan bantuan medis.

Informasi dihimpun, rencananya rombongan penari jaipongan asal Kawarang itu, hendak mangung di hajatan pernikahan di Kecamatan Cikalong Kulon.

Advertisement

Namun beberapa kilometer sebelum sampai di lokasi hajatan, minibus yang dikendalikan Haerudin, dengan kecepatan sedang, terlihat berjalan oleng. Hingga akhirnya masuk ke dalam jurang sedalam 70 meter yang berada di bagian kanan jalan.

Ketika itu belasan penumpang yang sebagian besar wanita, dalam keadaan tertidur, akhirnya terbangun kerena mendegar suara benturan yang cukup keras.

“Saat saya membuka mata, mobil seperti melayang dan saya hanya bisa menjerit ketika mengetahui mobil yang kami tumpangi masuk ke dalam jurang,” kata Imas penumpang yang mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya.

Advertisement

Haerudin dan Odah meninggal seketika di lokasi kejadian, akibat tergencet badan mobil yang merangsek kebagian dalam. Sedangkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka berat dan sedang.

Berdasarkan keterangan saksi mata, mobil yang bermuatan para penari itu, terlihat oleng dan sempat berjalan zigzag, 100 meter sebelum masuk ke dalam jurang.

“Sebelum masuk ke dalam jurang mobil sudah berjalan oleng bahkan zigzag, supirnya seperti tidak mengendalikan mobil. Dugaan kami supir tertidur,” kata Mamat saksi mata warga Kampung Puncakjaya Desa Warudoyong, Cikalongkulon.

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif