Penyebab mudah tersulutnya emosi warga yaitu karena kepala daerah tidak mau turun ke bawah secara langsung untuk menemui warga dan memberikan solusi yang cepat. “Bila kepala daerah mau berkoordinasi dan berkomunikasi dengan warga, maka masalah tidak akan berlarut-larut dan mudah diselesaikan,” tambahnya.
Ia menilai Pemerintah Kota Solo saat ini terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat agar dapat menciptakan kota yang aman dan nyaman untuk ditinggali. “Pemerintah yang dulu mungkin sudah melakukannya, tapi belum maksimal. belum menemukan rumusnya. Nah, sekarang kita sudah tahu dan dapat mewujudkannya,” tambahnya.
Dalam masa jabatan yang kedua pada lima tahun mendatang, ia akan berkonsentrasi pada empat hal, yaitu pendidikan, kesehatan, perumahan dan UMKM.
“Masyarakat jangan dipusingkan dengan biaya pendidikan yang mahal, juga biaya kesehatan yang mahal,” tambahnya. Ia menambahkan, usaha mikro kecil dan menengah mampu mengupayakan kemandirian. “UMKM dapat menampung tenaga kerja,” tambahnya.
“Bila ini dipenuhi, maka semua akan berangsur-angsur baik,” ujarnya.
Indikator hilangya stigma sumbu pendek yaitu masyarakat semakin berperan aktif dalam mengkomunkasikan berbagai persoalan ke Pemkot dan dapat segera dicarikan solusi yang mereka inginkan.
“Misalkan persoalan bantaran sungai, mereka tidak mau dan bercita-cita kebanjiran tiap tahun, maka kami secepatnya memberi solusi dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diiginkan,” tambahnya.
m86