News
Kamis, 27 Mei 2010 - 22:52 WIB

Jampidsus yang baru siap tangani kasus dugaan suap US$ 1,3juta

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Jampidsus M Amari memang belum tahu persis perkara-perkara yang akan dihadapinya ke depan. Namun instusinya siap jika diminta menangani kasus dugaan suap US$ 1,3 juta dalam percetakan uang pecahan Rp 100.000 oleh Securency International and Note Printing Australia, anak usaha bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA).

“Kalau diminta oleh DPR untuk selidiki nanti kita akan selidiki, kita tangani, kita siap tangani.” jawab Amari saat ditemui di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Kamis (27/5).

Advertisement

Meski begitu, Amari mengaku belum mendakami secara detil kasus tersebut. Ia meminta waktu untuk mempelajarinya terlebih dahulu.

“Kita belum dalamin, kita nanti usahakan,” tandasnya.

Kasus pencetakan uang pecahan Rp 100.000 oleh Securency International and Note Printing Australia, anak usaha bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) memunculkan ‘bau tak sedap’ dan diduga bernada suap.

Advertisement

Pejabat senior dari BI berinisial ‘S’ dan ‘M’ dikabarkan menerima suap hingga US$ 1,3 juta atau sekitar Rp 12 miliar untuk memenangkan kontrak pencetakan uang kepada anak usaha RBA.

Perwakilan anak usaha RBA di Indonesia, Radius Christanto, antara tahun 1999 hingga 2006 secara eksplisit disebut mereferensikan nilai suap yang besar ke pejabat BI, seperti tertuang dalam fax ke Securency International and Note Printing Australia atau Peruri Australia pada 1 Juli 1999.

dtc/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : BI Suap
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif