Solo (Espos)–Sedikitnya 2.200-an pedagang kaki lima (PKL) di Kota Bengawan hingga kini belum ditata.
Berdasarkan data Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo, dari total 5.817 PKL, baru 62% yang telah ditata, baik di pasar tradisonal, selter maupun gerobak PKL yang tertata. Sisanya, masih ada 2.200-an PKL tersebar tanpa penataan.
Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengakui target penataan 100% PKL selama kurun waktu 5 tahun, 2005-2010, belum tercapai. Menurut Walikota, banyak kendala non teknis yang menghambat penyelesaian penataan PKL tersebut.
“Lima tahun kan target kita, tapi banyak hal non teknis di lapangan. Tidak bisa kita grusa-grusu,” tegasnya, saat ditemui wartawan, di Balaikota, Rabu (26/5).
Sementara itu, Kepala DPP Solo, Subagiyo, ditemui terpisah mengakui masih ada ribuan PKL yang hingga kini belum ditata. Subagiyo merinci, untuk tahun ini, pihaknya berencana merampungkan penataan PKL di sepanjang Jl dr Radjiman, Jl Veteran, Jl Suparman, Jl Monginsidi, dan kawasan Jl Kapten Mulyadi.
tsa