Rabu, 26 Mei 2010 - 22:50 WIB

Oknum Satpol PP-Satpam diisukan terima upeti

Redaksi Solopos.com  /  Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Upaya penanganan pedagang bermobil oleh tim gabungan Pemkot Solo dengan Satlantas Poltabes Solo diwarnai berhembusnya isu bernuansa adu domba antara personel Satpol Pamong Praja (PP) dengan Satuan Pengamanan (Satpam) Pasar Klewer dan Pasar Cinderamata.

Berdasar keterangan yang dihimpun Espos, Rabu (26/5), isu tersebut berhembus santer beberapa hari terakhir tepatnya pasca razia gabungan yang dilakukan Senin (24/5) pagi. Diduga isu dihembuskan untuk memecah konsentrasi dan kekompakan tim gabungan yang pada razia pertama berhasil menjaring 16 pedagang bermobil.

Advertisement

Selain itu, muncul dugaan ada oknum tim gabungan yang membocorkan agenda razia kepada pedagang bermobil. Kecurigaan tersebut muncul lantaran saat razia pertama dilangsungkan , jumlah pedagang bermobil yang menggelar dagangan relatif sedikit dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.

Seperti disampaikan Sekretaris Himpunan Pedagang Taman Parkir Pasar Klewer (HPTPPK), Ahmad Fatoni, dalam rapat evaluasi tim gabungan di ruang pertemuan DPP. “Kemungkinan ada oknum pembocor informasi. Sebab pedagang bermobil tahu lebih dulu agenda itu. Harus instropeksi supaya tidak muspra,” ujarnya.

Di lapangan juga beredar kabar, selama ini oknum Satpam Pasar dan Satpol PP menerima uang Rp 5.000 dari seorang pedagang bermobil tiap harinya. Selain itu oknum Satpol dan Satpam pasar sering menerima pemberian barang dari pedagang bermobil seperti rokok. Pemberian-pemberian tersebut diduga sebagai upeti kepada aparat.

Advertisement

Kepala DPP Solo, Subagiyo, saat dimintai tanggapan mengakui beredarnya desas-desus tersebut. Menurut dia, isu tersebut sengaja dihembuskan untuk mengadu domba Satpol dengan Satpam sehingga upaya razia gabungan menjadi tidak fokus.

Mengenai dugaan adanya oknum pembocor informasi agenda razia, Subagiyo, meragukan kebenarannya. Informasi adanya pembocor agenda razia, menurut dia juga sengaja dihembuskan untuk mengganggu kekompokan tim.

kur

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif