SOLOPOS.COM - internet
Karanganyar (Espos)--Sebanyak 86 sekolah naungan Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar akan mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Dana tersebut turun setiap triwulan ke rekening sekolah masing-masing.
Sekolah tersebut yakni 59 madrasah ibtidaiyah (MI), 23 madrasah tsanawiyah (MTs) dan sembilan pondok pesantren (Ponpes) Salafiyah. “Baik negeri maupun swasta akan mendapatkan dana BOS,” kata Kepala Kementerian Agama Karanganyar, Juhdi Amin, Selasa (25/5).
Total dana BOS untuk tiap siswa selama setahun ini yakni Rp 395.000 per siswa MI, Rp 570.000 per siswa MTs dan Ponpes.
Saat ini, sambung Juhdi, pihaknya memang lebih mengutamakan pada bidang pendidikan. Hal itu dilakukan agar kualitas dan karakter pendidikan di Karanganyar meningkat. “Outputnya, bagaimana menciptakan siswa yang berakhlakul karimah,” ujar Juhdi.
Ia mengakui, mayoritas pengelola lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama Karanganyar, dari swasta. “90 Persen memang yang mengelola swasta. Dan Ponpes di Karanganyar semuanya swasta. Kendati demikian, pihaknya lebih mengutamakan siswa yang berlatar belakang miskin dan tertinggal.
Kepala Bidang (Kabid) Madrasah Pendidikan Agama (Mapenda) Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, Khaerudin mengatakan, nominal dana yang akan diterima siswa antara wilayah satu dengan yang lainnya, sama. “Bedanya hanya terletak pada daerah perkotaan dan pedesaan. Perkotaan lebih banyak Rp 5.000. Ini berlaku secara nasional,” ujar Khaerudin.
Dulu, lembaga pendidikan boleh menolak BOS. Sekarang, lembaga tersebut tidak boleh menolak. “Harus menerima,” tandas dia.
Selain itu, lanjut Khaerudin, BOS dari Kementerian Agama tidak berbeda dengan BOS yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Nasional (Diknas). Hanya pengelolaannya saja yang berbeda. “Kalau Kementerian Agama, bukan hanya lembaga formal saja yang ditangani, tapi juga lembga informal seperti Ponpes,” ujarnya.
m87