News
Senin, 24 Mei 2010 - 19:01 WIB

Aksi anarkis marak, Pemerintah rancang konsep pembangunan karakter Bangsa

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Maraknya aksi anarkis yang disertai perusakan dan pembakaran di sejumlah daerah membuat pemerintah prihatin. Sebagai tindak pencegahan langkah panjang, pemerintah kembali mengkonsep program membangun karakter bangsa.

“Bukan hanya pemerintah, tapi masyarakat juga merasakan ada yang tidak beres dengan bangsa ini. Mulai masih maraknya tindak korupsi dan cara demo yang anarkis,” jelas Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh kepada wartawan usai rapat penyusunan program pembangunan karakter bangsa di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (24/5).

Advertisement

Selain itu, Nuh juga menyayangkan masih maraknya pornografi serta cara berbahasa masyarakat kita yang sering mengumbar kata-kata kasar, dan kurang santun.

Nuh menjelaskan, program pembangunan karakter bangsa ini akan dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan sejumlah kementerian.

“Ini program keroyokan. Program ini bukan hanya penting tapi genting,” ucapnya.

Advertisement

Nuh mencontohkan pada bidang pendidikan, perlu ada cara penyampaian kepada peserta didik dalam menyisipkan karakter bangsa dalam mata pelajaran apapun.

“Tidak perlu ada mata pelajaran khusus. Misalnya, mata pelajaran matematika. 2+2 tetap sama dengan 4, tapi teknik men delivery nya,” kata mantan Menkominfo ini.

Lebih lanjut Nuh mengatakan bahwa program ini pada era Presiden Soekarno berbentuk Nation Character Builiding, dan pada era presiden Soehatro berupa P4. Namun menurut Nuh keduanya kandas karena persoalan masing-masing. “Pada era Soekarno, kandas karena politik. Sedangkan P4 karena rendahnya keteladanan. Jadi ada yang tidak ketemu.

Advertisement

“Nah, sekarang kita konsep lagi,” jelasnya.

Rapat yang dipimpin Wapres Boediono ini  dihadiri antara lain Mendiknas M Nuh, Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menko Kesra Agung Laksono.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif