Entertainment
Minggu, 23 Mei 2010 - 20:10 WIB

7 Titik panggung musik live bakal warnai SBC 3

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Gelaran Solo Batik Carnival (SBC) 3, 23 Juni mendatang akan semakin meriah dengan kehadiran iringan musik live di tujuh titik. Kelompok musik etnik dan perkusi, kemungkinan akan mengawal peserta karnaval di ketujuh titik tersebut.

Koordinator SBC Community, Heru Prasetya menyatakan, konsep musik yang akan ditampilkan di ketujuh titik itu masih terus dibahas. Di samping musik etnik, peserta SBC 3 yang mencapai 300 orang rencananya juga akan dikawal grup marching band dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Advertisement

Heru menguraikan, dua panggung musik itu antara lain akan dibangun di lokasi start yaitu di Solo Center Point (SCP) Purwosari dan posisi finish di kawasan Ngarsopuro. Sisanya, musik live akan dimainkan di sekitar Diamond Convention Center, pertigaan Stadion Sriwedari, sekitar Museum Batik Danar Hadi Wuryaningratan, pertigaan Batari, dan perempatan Pasar Pon.

“Di Solo ini banyak grup musik perkusi dan etnik yang potensial. Terbukti di pesta perkusi tahun lalu,” lanjut art director SBC 3, Bambang Mbesur Suryono di sela-sela workshop peserta SBC 3, Minggu (23/5), di Pendhapi Gede, Balikota Solo.

Sementara itu, setelah menyelesaikan penggarapan mahkota batik, ratusan peserta mulai merancang kostum karnaval. Mengingat pelaksanaan SBC 3 tinggal menyisakan waktu sekitar sebulan, peserta dituntut untuk segera menyelesaikan perancangan kostum yang menjadi bagian penting dalam karnaval ini.
“Sekitar 10 Juni nanti, mengenai kostum ditarget sudah beres. Jadi sepekan yang tersisa nanti, hanya untuk uji coba dan evaluasi saja,” terang Mbesur.

Advertisement

Tema Sekar Jagat yang diangkat pada SBC 3 ternyata mampu memperluas kreativitas peserta untuk membuat kostum beragam bentuk dan warna. Mereka mulai mengkreasikan batik-batik berbagai corak dengan warna-warna cerah dengan bentuk aneka flora dan fauna. Selain merancang kostum yang akan mereka pakai nanti, peserta juga mempersiapkan koreografi yang akan diperagakan 23 Juni mendatang.

“Antara kostum, koreografi, dan musik harus ada keselarasan,” pungkas Mbesur.

hkt

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : SBC Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif