Entertainment
Sabtu, 22 Mei 2010 - 20:08 WIB

Preevent SIEM digelar, musik etnik gaet kawula muda

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Menjelang pelaksanaan Solo Internasional Contemporary Ethnic Music (SIEM) Festival 2010 pada 7-10 Juli mendatang, SMA Regina Pacis-Ursulin Solo menggelar preevent dengan menampilkan sajian musik etnik untuk menggaet penggemar dari kalangan kawula muda.

Dihadapan ratusan siswa SMA Regina Pacis, para penampil musik etnik pun unjuk gigi. Penampilan atraktif Lardjiman misalnya, dengan mengusung 25 personel untuk bermain jimbe mereka sukses mencuri perhatian penonton.

Advertisement

Tabuhan jimbe yang dipukul bertalu-talu dengan ritme cepat, membuat suasana tidak hanya makin semarak penampilan tersebut mendapatkan tepuk tangan meriah dari siswa.

Seusai disuguhi penampilan rancak, penonton pun mendapatkan alunan lagu ‘Bengawan Solo’ ciptaan Gesang yang dibawakan secara manis oleh tim okestra Ursulin dan Artworker. Dengan memadukan gesekan biola dan alat musik gesek asal Tiongkok, Erhu, penonton pun mendapatkan sajian penampilan yang berbeda.

Meskipun beberapa penampil itu tidak meramaikan SIEM mendatang, namun dengan kemasan musik etnik yang terkini hal tersebut dapat positif mempengaruhi peminat musik etnik di Kota Bengawan ini.

Advertisement

“Penampilan ritme jimbe pun ternyata diminati siswa-siswa, dan ini positif untuk perkembangan musik etnik di Solo,” kata salah satu pemain Lardjiman, Djoko.

Atmosfer musik ethik di Kota Solo mulai berkembang, meski telah memiliki kalangan penggemar tersendiri namun demikian jika musik etnik digarap secara modern maka tidak menutup kemungkinan hal itu akan menggugah selera musik generasi muda.

Menurut Komponis Kontemporer, I Wayan Sadra, yang juga dosen Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, musik etnik hingga musik keroncong apabila dikemas sesuai dengan pangsa pasar generasi muda juga akan happening.

Advertisement

“Tinggal bagaimana kemasannya, musik itu universal sehingga siapa penontonnya dan tren apa yang sedang up akan sangat mempengaruhi perkembangan musik di daerah,” jelas dia.

das

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif