News
Sabtu, 22 Mei 2010 - 15:07 WIB

Pemerintah siap ambil alih penanganan Ainun Habibie

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Kondisi kritis masih menyelimuti istri mantan presiden BJ Habibie, Hasri Ainun. Jika terjadi hal yang tidak inginkan, pemerintah Indonesia mengaku siap mengurus segala keperluan terakhir Ainun.

Demikian disampaikan Ahmad Watik Pratiknya, orang dekat BJ Habibie di Jakrta, Sabtu (22/5). “Kalau terjadi yang tidak diharapkan Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah beri arahan semua diambil alih pemerintah,” ujarnya.

Advertisement

Hal itu dikatakan dia, usai mengikuti rapat koordinasi di kediaman Wakil Presiden Boediono. Watik yang mewakili keluarga Habibie, mengaku bahwa rapat tersebut membahas perkembangan kesehatan mantan first lady dan berbagai kemungkinan yang akan terjadi nantinya.

“Karena disamping mantan ibu negara, beliau juga menerima bintang maha putra. Itu kalau misalnya terjadi sesuatu,” kata Direktur Eksekutif The Habibie Centre ini.

Rapat yang dihadiri beberapa menteri dan pejabat terkait tersebut, juga memastikan akan menanggung biaya kepulangan Ainun, sekali lagi jika terjadi sesuatu. “Termasuk transport dari Jerman-Jakarta, dan semua acara di tanah air,” tandas Watik.

Advertisement

Ainun dikabarkan mengidap penyakit bronchitis dan lemah jantung. Sementara, ada juga yang mentebutkan Ainun mengidap kanker rahim dan tumor. Ainun sendiri sudah menginap di rumah sakit sejak 24 Maret lalu. Selama masa perawatan tersebut, ia sedikitnya telah menjalani sembilan kali operasi. Diantara empat kali operasi utama sedangkan sisanya lima ekspolarasi.

Pada sepuluh hari pertama dilakukan pemeriksaan ulang dan pemeriksaan lanjut atau pendalaman untuk perencanaan tindakan medis dan operasi. Selanjutnya, dilakukan operasi selama 6 jam pada 7 April guna mengangkat tumor utama.

Pada 10 hingga 23 April dilakukan empat kali operasi lanjutan untuk pengecekan (laparatomi eksplorasi). Pada 26 April dan 1 Mei dilakukan operasi utama ke-3 dan ke-4, masing-masing selama dua jam. Sementara pada 6 Mei dilakukan laparatomi eksplorasi ke-5. Semua operasi berjalan lancar.

inilah/isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif