Soloraya
Sabtu, 22 Mei 2010 - 21:29 WIB

Cegah DBD, ratusan rumah diasapi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo(Espos)–Ratusan rumah di Kampung Tapen, Nusukan, Sabtu (22/5),diasapi atau difogging oleh Petugas Puskesmas Nusukan untuk mencegah serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD)

Pantauan Espos, petugas melakukan pengasapan di wilayah rukun warga (RW) V meliputi rukun tetangga (RT) 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT 5. Tak hanya bangunan rumah, tiga  petugas yang diterjunkan juga mengasapi lingkungan kampung. Mulai dari selokan-selokan yang sebagian besar terletak di bagian depan rumah warga, beberapa lahan kosong, sekolah-sekolah sampai mesjid dan gereja.

Advertisement

Salah seorang warga RT 3/RW V, Marmi Sastro Sudarmo, 60, mengatakan, dalam sebulan terakhir beberapa warga di RT-nya terjangkit penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu. “Termasuk cucu saya sendiri Gangsar,4,  akhir Maret lalu terkena DBD,” ujarnya.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, lanjut Marmi, seorang balita dan dewasa dalam satu keluarga di wilayah RT-nya juga terserang DBD. Bahkan jika dihitung dalam dua tahun ini, cucu Marmi sudah dua kali terserang DBD.

Padahal, menurut Marmi selama ini keluarganya sudah berusaha menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk menerapkan prinsip 3M, menutup dan menguras tempat penampungan air serta menimbun barang-barang bekas yang dikhawatirkan menjadi sarang nyamuk. “Termasuk menggunakan obat anti nyamuk baik semprot, bakar sampai yang dioleskan juga sudah rutin kami lakukan, “ terangnya.

Advertisement

Sehingga, tambah Marmi adanya pengasapan ini, ia berharap tidak akan ada lagi warga yang terserang DBD di daerahnya.

Sementara itu salah seorang  petugas pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan (P2PL) Puskesmas Nusukan yang melakukan pengasapan, Sariyanto mengatakan, pelaksanaan pengasapan dilakukan karena dalam sebulan terakhir di RT 3/RWV ditemukan tiga kasus DBD.
“Bulan lalu, selama tiga minggu berturut-turut ada tiga kasus. Dua menyerang anak-anak dan satu dewasa. Dari kasus tersebut, makanya memenuhi syarat untuk dilakukan fogging,” terangnya.

Selain itu, lanjut Sariyanto, wilayah RW V Kampung Tapen memang diindikasikan sebagai daerah endemi DBD. Sehingga, selain pengasapan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terus digalakkan. “Termasuk abatisasi juga terus dilakukan,” ujarnya.

Advertisement

fey

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif