News
Jumat, 21 Mei 2010 - 16:10 WIB

Penggagas kontes kartun Nabi minta maaf

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Washington— Seorang kartunis asal Seattle, Amerika Serikat, bernama Molly Norris, yang menggagas kontes kartun Nabi Muhammad SAW, meminta maaf kepada umat Islam. Hal itu dilakukannya setelah kontes tersebut memicu kontroversi dan protes di berbagai belahan dunia.

“Saya meminta maaf kepada umat Islam dan meminta agar kontes ini dibatalkan,” ujarnya dalam blog miliknya, mollynorris.com. Ia menyatakan tidak pernah berpikir menggelar kontes seperti itu. Menurut dia, kartun buatannya yang pertama kali menyebut istilah “Everybody Draw Mohammed Day” cuma main-main.

Advertisement

Norris adalah pembuat kartun yang pertama kali menyebut istilah “Everybody Draw Mohammed Day”. Namun, menurut dia, kartun itu dimaksudkan sebagai sindiran kepada stasiun televisi di AS, Comedy Central, yang menyensor tayangan salah satu episode acara kartun South Park karena menampilkan gambar Nabi Muhammad. Pembatalan itu terkait tekanan dari Revolusionmuslim.com yang mengancam pembuat kartun South Park tersebut.

“Saya tidak mendeklarasikan 20 Mei sebagai Hari Setiap Orang Menggambar Muhammad,” katanya seperti dilansir kompas.com, Jumat (21/5). Ia juga menyatakan diri bukan pembuat halaman di Facebook yang mengajak orang lain untuk sama-sama menggambar kartun Nabi Muhammad.

Ia menyatakan, kartunnya telah disalahartikan dan ditunggangi orang lain sehingga malah menebar kebencian kepada umat Islam. Bahkan, Norris menyatakan dengan gamblang bahwa ia bergabung dengan grup lain di Facebook yang menentang kontes tersebut.

Advertisement

Namun, apa lacur nasi telah menjadi bubur. Akibat munculnya kontes yang dianggap menghina Nabi Muhammad dan umat Islam, Facebook mendapat kecaman bahkan diblokir di Pakistan. Pemerintah Indonesia juga akan segera mengirim surat agar Facebook memblokir halaman yang kontroversial tersebut agar tidak dapat diakses dari Indonesia.

Terkait hal itu, Facebook pun telah mengeluarkan pernyataan, seperti dilansir AFP, bahwa pihaknya akan mengambil tindakan agar konten yang kontroversial akan ditutup aksesnya dari negara-negara tertentu.

rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif