News
Kamis, 20 Mei 2010 - 16:31 WIB

Ganti tanaman padi korban banjir, dibutuhkan benih 62.550 kg

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)–Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Kabupaten Grobogan mengajukan permohonan bantuan benih padi kepada pemerintah pusat sebanyak 62.550 kg, untuk mengatasi tanaman padi yang gagal tanam akibat terendam banjir.

“Akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan menyebabkan tanaman padi berusia sekitar 7-30 hari berpotensi gagal tanam,” terang Kepala Dispertan TPH Kabupaten Grobogan Ir Edhie Sudharyanto kepada Espos, Kamis (20/5).

Advertisement

Mengenai luasan areal tanaman padi yang terendam banjir sejak Januari-April 2010, Edhie Sudaryanto menyatakan, belum bisa menyampaikan secara pasti. Namun yang jelas untuk satu hektare tanaman padi yang gagal tanam membutuhkan benih padi 20 kg.

“Sebagian luasan tanaman padi yang berpotensi gagal tanam akibat membusuk setelah terendam banjir selama beberapa hari berada di Kecamatan Tegowanu dan Gubug,” papar Edhie.

Menurut Edhie, pengajuan permohonan bantuan benih padi kepada pemerintah pusat sebanyak 62,55 ton, dilakukan melalui program Cadangan Benih Nasional (CBN). Permohonan bantuan benih itu terpaksa dilakukan, karena dalam APBD Grobogan tahun 2010, pemkab setempat tidak mengalokasikan bantuan benih untuk petani yang tanamannya gagal tanam atau puso akibat banjir.

Advertisement

“Kami berharap permohonan bantuan benih padi tersebut bisa disetujui pemerintah. Mengenai jenis benih padinya adalah Ciherang, karena jenis padi ini selain tahan hama, juga tingkat produktifitasnya cukup tinggi dibanding jenis padi lain,” ujarnya.

Rencananya jika permohonan tersebut disetujui, maka bantuan benih padi tersebut akan diberikan kepada petani secara gratis dan bisa digunakan untuk musim tanam tahun 2011 mendatang yang diperkirakan akan tanam dimulai akhir tahun 2010

Sementara sejumlah petani berharap, bantuan benih padi dari pemerintah bisa segera direalisasikan. Pasalnya mereka sudah tidak memiliki biaya lagi untuk mengganti tanaman padi mereka yang rusak akibat terendam banjir.

Advertisement

“Kalau yang punya modal bisa segera menanam kembali untuk menggantikan benih yang rusak akibat banjir. Namun yang tidak punya modal ya terpaksa menunggu adanya bantuan benih dari pemerintah,” tutur Zaenal, petani di Gubug.

rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif