News
Rabu, 19 Mei 2010 - 12:53 WIB

Pemalsuan produk rugikan industri Rp 37 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Praktek pemalsuan produk-produk industri memiliki dampak yang luas baik bagi masyarakat maupun dunia industri. Setidaknya Rp 37 triliun kerugian diderita oleh industri di Indonesia gara-gara praktek ilegal itu.

Ketua Umum Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), Widyaretna Buenastuti  di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (19/5)  mengatakan pemalsuan memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian.

Advertisement

Dijelaskan Widyaretna, pada tahun 2005 lalu, LPEM FEUI dan MIAP mengadakan studi mengenai dampak pemalsuan produk terhadap 12 sektor industri. Pada penelitian tersebut, diperkirakan kerugian yang dialami oleh industri berkisar Rp 4,4 triliun.

Berdasarkan data terkini yang diperoleh dari studi serupa, kerugian itu meningkat sembilan kali lipat menjadi Rp 37 triliun. Mulai yang terbesar, secara berurutan, kerugian tersebut dialami industri di sektor cosmetics (16 %), pesticides (15%), footwear (10%), leather (10%), office and electronics equipments (10%), cigarettes (10%), non-alchoholic beverages (10%), automotive parts (10%), water pumps (4%), dan automotive and machinery lubricants (3%).

Tidak cuma kerugian industri, pemalsuan produk juga membuat negara kehilangan penerimaan pajak sebesar Rp 202,76 miliar pada berdasarkan data tahun 2004. Sedangkan untuk data yang terakhir, MIAP dan LPEM UI masih mengkaji angka pastinya.

Advertisement

Menurut Widyaretna, pemalsuan juga membuat berkurangnya jumlah lapangan kerja. Pada tahun 2004, sebanyak 124.000 kesempatan kerja hilang, dan bertambah 50.000 sekarang ini sehingga menjadi 174.000.

“Selain kerugian ekonomi, lapangan pekerjaan ternyata sangat menjadi hal yang cukup menyedihkan. Kalau kita melihat employment rate, adanya pemalsuan bukan berarti menambah, tapi mengurang lapangan pekerjaan,” terang dia.

Dampak lainnya, lanjut Widyaretna adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi barang-barang palsu, misalnya makanan, obat, dan kosmetik. MIAP akan melakukan upaya-upaya kampanye antipemalsuan kepada masyarakat konsumen.

Advertisement

“Kita juga melihat bagaimana mengkampanyekan antipemalsuan. Bagaimana masyarakat bisa mendapat barang yang asli dan bisa membedakan mana yang palsu dan asli. Wapres meminta kita untuk menginformasikan bahayanya memakai barang-arang palsu terhadap kesehatan,” cetusnya.

dtc/ tiw

Advertisement
Kata Kunci : Pemalsuan Produk
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif