Soloraya
Selasa, 18 Mei 2010 - 17:37 WIB

Warga sulit ditemui, pendataan C1 baru rampung 30%

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Pencacahan lengkap menggunakan formulir C1 dalam sensus penduduk 2010 di Kabupaten Karanganyar, hingga Selasa (18/5), baru merampungkan sekitar 30% saja. Petugas umumnya mengalami kesulitan bertemu warga yang hendak didata.

Kasi Sosial Badan Pusat Statistik (BPD) Karanganyar, Suyatno, meminta masyarakat bersikap lebih proaktif dalam pelaksanaan sensus di lingkungan masing-masing. Hal itu guna memudahkan petugas dan sekaligus mensukseskan kegiatan pendataan yang berlangsung sekali dalam 10 tahun itu.

Advertisement

“Sejauh ini kendala utama adalah kesulitan petugas bertemu warga. Mereka yang bekerja otomatis berangkat pagi dan baru pulang sore harinya. Itu sebabnya, selain mengingatkan petugas agar memilih waktu yang pas, kami juga meminta masyarakat proaktif dalam program ini,” ungkapnya ketika ditemui di ruang  kerjanya di Kantor BPS Kaanganyar, Selasa (18/5) siang.

Menurut Suyatno, meski sejauh ini baru mencapai sekitar 30% untuk pendataan C1, pihaknya optimistis bisa menyelesaikan kegiatan tersebut tepat waktu. Hal itu seperti halnya pelaksanaan sensus tahap listing antara 1 – 8 Mei yang tuntas 100% sesuai jadwal. Diupayakan, sensus tahap II pencacahan lengkap kependudukan juga rampung sebelum 31 Mei mendatang.

Pada bagian lain, Suyatno yang juga Koordinator sensus tingkat Kabupaten Karanganyar menyatakan petugas mendapati sebanyak 19 gelandangan dan orang gila selama sensus penduduk 2010. Mereka umumnya tersebar di pasar-pasar atau di pinggir jalan serta tidak berdiam secara menetap. Khusus untuk para gelandangan dan orang gila, pendataan dilakukan oleh tim gabungan.

Advertisement

“Waktu penyisirannya pun khusus, yaitu hari Sabtu (15/5) lalu, antara pukul 00.00 WIB sampai pagi. Serentak di seluruh Indonesia. Hasilnya didapatkan 19 orang,  terdiri atas tuna wisma dan penderita ganggunan jiwa,” ujarnya.  Dikemukakan, tim gabungan terbagi dua dan meliputi unsur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres, Kodim, Bagian Sosial Setda, dan juga BPS.

try

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif