News
Selasa, 18 Mei 2010 - 17:58 WIB

2 Bersaudara mahasiswa UMS ditangkap Densus 88

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)

Dua bersaudara sekaligus mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yakni Abdul Rohman, 25, dan Abdur Rachim, 22, ditangkap anggota Densus 88, Senin (17/5). Mereka diduga terlibat beberapa kasus peledakan bom serta aksi teroris lainya.

Advertisement

Keduanya merupakan warga Sekip, Gang Buntu, Kadipiro, Banjarsari, Solo. Abdul Rohman adalah mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin UMS dan Abdur Rochim merupakan mahasiswa semester empat di Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Arus Lemah.

Kabar penangkapan itu diungkap oleh ayah mereka, Warno, saat jumpa pers di ruang Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum UMS sekitar pukul 12.00 WIB. “Penangkapan terjadi pada Senin (17/5). Saya tidak tahu pasti kapan dan di mana penangkapan itu. Tadi (Selasa-red) sekitar pukul 10.30 WIB, kami terima surat perintah penangkapan dari kepolisian,” jelasnya didampingi oleh Direktur BKBH UMS Sudaryono SH MH kepada wartawan.

Surat penangkapan itu dikeluarkan oleh Badan Reserse Kriminal Polri Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Penangkapan Abdul Rochim diterangkan melalui surat bernomor SP.Kap/41/V/2010/Densus dan surat nomor SP.Kap/41/V/2010/Densus untuk Abdul Rohman.

Advertisement

Dalam surat itu tertulis lima dasar penangkapan. Salah satunya adalah surat perintah Kapolri nomor Sprin/751/IV/2010 tanggal 30 April 2010 tentang pengungkapan pelaku dan jaringan terorisme peledakan bom di Hotel JW Mariott dan Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan. Selain itu, surat perintah itu juga berisi tentang pengungkapan kasus pelatihan militer di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar serta pengungkapan kasus penembakan tiga anggota Polsek Purworejo.

Telepon terakhir

Sehari sebelum surat itu datang, Warno mengaku sempat berhubungan dengan kedua putranya melalui telepon. Abdul Rohman menanyakan keberadaan kunci rumah kepada Warno, Senin (17/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Namun setelah itu, Warno tak bisa menghubunginya lagi.

Advertisement

Melihat hal itu, Warno menghubungi Abdur Rochim untuk menanyakan keberadaan anak sulungnya, Abdul Rohman. “Rochim mengatakan Rohman pulang lebih dulu naik bus,” jelasnya.

Sejak saat itu Warno tak bisa terhubung dengan kedua putranya. “Sekitar pukul 16.00 WIB saya dijemput dan diajak pulang ke rumah. Katanya penting,” imbuhnya. Di rumah, Warno mengaku bertemu dengan orang yang mengaku anggota Densus 88. “Saya sempat bersalaman dan diberitau kalau putra saya ditangkap. Mereka membawa seperangkat komputer, kepingan CD (compact disc-red), senapan angin yang biasa dipakai untuk menembak tikus dan beberapa pakaian milik putra saya,” urai Warno. Anggota Densus itu, lanjut Warno, seorang ditemui di dalam rumah dan empat orang dia temui di depan rumah.

Direktur BKBH UMS, Sudaryono menyatakan siap membantu keluarga kedua mahasiswa tertangkap. “Informasi yang kami terima, mereka ditangkap karena dianggap ada bukti permulaan yang cukup. Kami siap membantu proses hukumnya,” katanya.

Mengingat kedua orang tertangkap merupakan warga UMS, tambah Sudaryono, maka pihaknya akan berkoordinasi terhadap pimpinan lembaga kampus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif