Soloraya
Senin, 17 Mei 2010 - 17:40 WIB

Bangun kantor kelurahan, 1.156 jenazah bakal direlokasi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebanyak 1.156 jenazah di area Permakaman Mipitan Semanggi Pasar Kliwon bakal direlokasi ke tempat permakaman umum lainnya di Kota Solo. Relokasi permakaman tersebut dilakukan menyusul kian sempitnya lahan yang dimiliki Pemkot Solo untuk pembangunan kantor kelurahan dan taman bermain.

Al hasil, komplek permakaman yang telah bersemyam 1.156 jenazah pun bakal disulap untuk gedung kantor kelurahan dan taman bermain.

Advertisement

Lurah Semanggi, Agus Santosa menjelaskan, sejak awal Mei 2010 lalu pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para ahli waris. Namun, hingga kini ahli waris yang telah menemui pihaknya baru mencapai 50-an keluarga. “Dari 1.156 jenazah yang disemayamkan di sana (Permakaman Mipitan-red), saat ini baru ada 50-an ahli waris yang menghubungi kami,” ujarnya saat ditemui Espos di Pasar Kliwon, Senin (17/5).

Dia melanjutkan, batas waktu sosialisasi relokasi jenazah Permakaman sampai dengan akhir Mei 2010 nanti. Namun, Pemkot akan memberikan perpanjangan waktu hingga pertengahan Juni 2010 untuk merespon rencana relokasi jenazah tersebut.

“Rata-rata ahli waris sebenarnya masih berada di Kota Solo. Kami sudah memberikan informasi kepada Ketua RT/ RW se-Semanggi agar lekas merespon rencana tersebut,” terangnya.

Advertisement

Agus menjelaskan, permakaman Mipitan sebenarnya sudah ditutup sejak beberapa tahun lampau karena overload. Dan sejak ditutup untuk tempat permakaman, kondisi makam sudah tak lagi dipakai apa-apa termasuk penguburan jenazah. Saat ini, ketika pemekaran kelurahan bakal dimulai, maka satu-satunya lahan yang masih mungkin untuk tempat pembangunan kantor kelurahan ialah permnakaman tersebut.

“Ya, karena semua tanah di Semanggi yang menjadi milik Pemkot dan layak untuk menjadi kantor kelurahan hanya tanah permakaman itu,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Camat Pasar Kliwon, Dicky Sigit S menjelaskan, sosialisasi relokasi permakaman kepada ahli waris dilakukan untuk menghormati ahli waris. Sebab, betapapun telah mati, namun keberadaan jenazah bagi ahli waris masih dihormati sebagai pendahulu mereka.

Advertisement

“Kita masih terus melakukan sosialiasi agar ahli waris bisa menentukan sikap, apakah mau dipindah sendiri atau diserahkan Pemkot,” paparnya.

asa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif