News
Sabtu, 15 Mei 2010 - 16:21 WIB

YLKI dukung kenaikan harga elpiji 12 kg

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung rencana PT Pertamina (Persero) menaikan harga elpiji 12 kilogram. Alasan yayasan yang berjuang demi kepentingan konsumen ini, elpiji tidak disubsidi pemerintah lagi.

Tanpa subsidi, kata pengurus Harian YLKI Sudaryatmo, Pertamina berhak menaikkan harga. “Sebagai entitas bisnis Pertamina tidak boleh jual rugi, kalau selama ini harga jual dibawah BPP ini salah,” ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/5).

Advertisement

Menurut dia, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina tidak boleh merugi, jika merugi maka melanggar Undang-Undang BUMN.  Menjual elpiji 12 kg di bawah harga pasar seperti selama ini berarti melanggar UU BUMN.

Saat ini harga keekonomian elpiji adalah Rp 8.505 per kg, sedangkan harga saat jual ini Rp 5.850 per kg. Harga keekonomian ini menggunakan Contract Price Aramco (CPA) mix US$ 718 dan kurs rupiah Rp 9.074/US$. Jika tahun ini harga elpiji 12 kg  tidak dinaikkan maka berpotensi rugi Rp 2,6 triliun.

Sementara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) meminta  PT Pertamina (Persero) mempertimbangkan kembali rencana kenaikan harga elpiji 12 kg. Pasalnya, jika harga elpiji nonsubsidi itu terus naik, dikhawatirkan ada gelombang peralihan konsumen elpiji 12 kg ke ukuran 3 kg yang masih disubsidi.

Advertisement

“Yang harus diperhatikan dalam menaikkan harga elpiji jangan sampai ada dampak pengaruh tidak langsung kepada elpiji 3 kg, karena disparitas harga sangat lebar,” kata dia kemarin.

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif