News
Sabtu, 15 Mei 2010 - 22:49 WIB

KPUD Kutai tetapkan pasangan Rita-Gufron pemenang Pilkada

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tenggarong–Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menetapkan pasangan Rita Widyasari dan M Gufron Yusuf sebagai pasangan pemenang pemilihan kepala daerah, Sabtu (15/5).

Dengan demikian pasangan ini tinggal menunggu untuk pelantikan sebagai bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara periode 2010-2015. “Dengan keputusan ini, jika tak ada aral melintang pada 1 Juni Kutai Kartanegara memiliki bupati,” kata Ketua KPUD Kutai Kartanegara, Rinda Desianti, Sabtu (15/5), seusai penetapan rekapitulasi suara di Pendopo Odah Etam Tenggarong.

Advertisement

Pasangan yang diusung Partai Golkar ini menang mutlak pada Pilkada yang digelar 1 Mei lalu. Putri mantan Bupati Kutai Kartanegara yang tersangkut kasus korupsi, Syaukani Hasan Rais, ini menyisihkan perolehan suara lima pasangan kandidat lain.

Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara, pasangan nomor urut 6, Rita-Gufron memperoleh dukungan 153.602 suara atau 55,45 persen.

Sedangkan pasangan nomor urut satu, Idrus SY dan Agus Shali memperoleh dukungan suara 5.665 suara atau 2,04 persen.

Advertisement

Pasangan Awang Dharma Bakti dan Saiful Aduar memperoleh suara 31.706 suara atau 11,45 persen. Pasangan Awang Ferdian Hidayat dan Suko Buono memperoleh 47.683 suara atau 17,21 persen.

Pasangan M Edward dan Syahrani hanya mengantongi 18.668 suara atau 6,74 persen dan pasangan Sugiyanto dan Fathan Djoenaidi memperoleh 19.695 atau 7,11 persen suara.

Pelaksanaan rekapitulasi perolehan suara di Pendopo Odah Etam dijaga ratusan polisi dari Kepolisian Resor Kutai Kartanegara. Dari lokasi penghitungan juga tak ada aksi penolakan meski telah disiapkan water cannon dari kepolisian setempat.

Advertisement

Dalam pembacaan rekapitulasi ini setiap ketua PPK membacakan perolehan suara di tingkat kecamatan masing-masing. Saat pembacaan perolehan suara ini tak dihadiri sejumlah kandidat. kabarnya mereka menolak penetapan perolehan suara karena dinilai terdapat kecurangan.

tempointeraktif/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif