Solo (Espos)–Sejumlah warga Kampung Cinderejo Lor tepatnya di RT 2/RW V Gilingan, Banjarsari, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), membangun talut Kali Anyar.
Alasannya, penggerusan tanggul sungai semakin parah pada musim penghujan 2009-2010. Bahkan hujan deras dan derasnya air sungai telah membuat salah satu titik tanggul, longsor Rabu (12/5) lalu. Luasan longsor sampai memasuki lahan pribadi warga setempat. Berdasar pengamatan Espos, Jumat (14/5), air kali yang deras telah mengikis sebagian fondasi rumah milik Parno, 45, yang merupakan ketua RT setempat.
Akibat kondisi itu, si empunya rumah bersama keluarga memilih mengungsi ke rumah saudara. Selain itu, sedikitnya empat rumah warga lain yang berada di sekitar titik longsor, terancam terkena longsor susulan. Utamanya bila debit air Kali Anyar kembali naik bila hujan deras mengguyur. “Baiknya dibuat talut permanen. Bila tidak, kasihan warga. Keselamatan dan rumah mereka terancam bila terjadi longsor susulan. Apalagi hujan masih turun,” katanya.
Pada bagian lain, Kepala DPU Solo, Agus Joko Witiarso, menyatakan telah memeriksa lokasi longsor. Untuk mencegah longsor semakin lebar, dia telah menginstruksikan pembuatan tanggul darurat baik menggunakan sandbag dan trucuk. Menurut dia, belum ada anggaran memadahi untuk mengatasi titik longsor. “Hari ini saya sudah perintahkan staf saya untuk melakukan langkah emergency yakni penguatan tanggul yang longsor menggunakan sandbag atau trucuk juga,” ungkapnya.
kur