News
Jumat, 14 Mei 2010 - 10:06 WIB

Pengamat duga penyergapan teroris alihkan isu

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, menilai penyergapan teroris di Cawang, Cikampek, dan Sukoharjo diduga untuk pengalihan isu-isu nasional terutama saat kepolisian tengah dikritik.

“Bisa saja itu untuk mengalihkan isu-isu yang ada,” kata Bambangi, Jumat (14/5).

Advertisement

Menurut Bambang, seharusnya polisi menjelaskan kepada masyarakat mengenai penyergapan yang baru saja terjadi. Karena dalam beberapa penyergapan terhadap terduga teroris selalu terjadi di saat isu nasional berkembang, terutama di saat instansi Polri sedang diserang.

Pada September 2009, misalnya, saat polisi menembak mati Noordin M Top, kepolisian saat itu tengah diserang kasus Bibit-Chandra terkait Cicak dan Buaya.

Pada Maret 2010, saat Dulmatin ditembak di Pamulang dan penyergapan teroris di Aceh, DPR sedang giat-giatnya menggelar Pansus Century. Selanjutnya, saat penyergapan teroris Aceh berlanjut, polisi tengah diserang kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang diduga melibatkan perwiranya.

Advertisement

Dalam kasus terakhir di Cikampek, Cawang dan Sukoharjo, polisi tengah menjadi sorotan terkait konflik antar pejabat di lingkungan tersebut. Sehari sebelum penembakan teroris di dua tempat ini, mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji ditangkap dan ditahan di Markas Brimob, Kelapa Dua.

“Mudah-mudahan peristiwa penyergapan kemarin tidak ada kaitannya untuk mengalihkan isu yang ada dan tidak terkait dengan latar belakang politik,” ujar Bambang.

Dalam dua hari terakhir, Densus 88 melakukan penyergapan terhadap lokasi yang diduga terdapat teroris. Lima terduga teroris tewas dalam penyergapan di Cawang, Cikampek, dan Sukoharjo.

vivanews/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif