News
Jumat, 14 Mei 2010 - 11:27 WIB

Belum setahun, dana jaminan kesehatan Mojokerto ludes

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mojokerto–Anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Kota Mojokerto, Jawa Timur, tahun 2010 kini sudah habis. Padahal, anggaran senilai Rp 900 juta yang digunakan untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat miskin tersebut diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan selama satu tahun ke depan.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Wahidin Sudiro Husodo, Sri Mujiwati, Jumat (14/05) mengatakan hal itu disebabkan di antaranya karena minimnya plot anggaran.

Advertisement

”Selain minimnya plot anggaran juga karena banyaknya klaim pelayanan kesehatan masyarakat non kuota,” katanya.

Dijelaskan, anggaran itu sudah habis sejak April lalu. Dari total anggaran yang disediakan, Rp 200 juta dipakai untuk menutupi klaim masyarakat pada 2009. Adapun sisanya baru digunakan di tahun ini.

Sri Mujiwati menyebut, tak berimbangnya jumlah pasien dengan dana yang tersedia menyebabkan anggaran habis. Selain itu, adanya beban tanggungan tahun lalu juga turut menguras dana di tahun ini.

Advertisement

Namun demikian, pelayanan terhadap masyarakat ini tidak distop. Meski anggaran habis, kata dia, tidak mungkin rumah sakit mengehentikan pelayanan. Sementara untuk biaya pelayanan itu, rumah sakit akan menagih ke pemerintah kota (Pemkot). Dalam satu bulan, anggaran pemenuhan kesehatan ini rata-rata mencapai Rp 200 juta.

Dia berharap anggaran Jamkesda ini ditambah di tahun-tahun berikutnya dengan cara menambah pos anggaran lain melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (P-APBD).

Minimal, sambung dia, penambahan angka dalam P-APBD itu bisa untuk menutupi semua klaim untuk tahun 2010. ”Agar pelayanan kesehatan bagi warga miskin ini tak berdampak,” katanya.

Advertisement

Ketua DPRD Kota Mojokerto, Mulyadi mengaku pihaknya tak keberatan dengan penambahan anggaran Jamkesda dalam P-APBD nanti. Namun demikian, ia meminta agar Dinas Kesehatan menyampaikan penyebab habisnya anggaran itu.

”Kami juga butuh penjelasan. Juga terkait berapa penambahan anggaran yang dibutuhkan,” terang Mulyadi.

tempointeraktif/ tiw

Advertisement
Kata Kunci : Mojokerto
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif