Wonogiri (Espos)--Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi mencurigai adanya upaya penjegalan dari pihak-pihak tertentu terhadap 23 program pembangunan yang ditargetkannya selesai sebelum masa jabatannya berakhir Oktober mendatang.
Begug mencontohkan, upaya penjegalan itu antara lain terlihat dari belum terealisasinya program penyelamatan Waduk Gajah Mungkur (WGM) sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2008 yang merupakan hasil keputusan bersama lima kementerian dan delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Padahal, menurut Begug, program itu bukan hanya untuk kepentingan Wonogiri, melainkan bisa dikatakan regional bahkan nasional dan pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mendesakkan realisasi program itu.
Selain penyelamatan WGM, upaya penjegalan juga terlihat pada program pembangunan terminal tipe A di Krisak, Selogiri. Anggaran untuk program itu senilai kurang lebih Rp 38 miliar tersendat. Dana Rp 5 miliar untuk pembangunan tahap awal yang dijanjikan pada 2010 ini, bahkan hampir terhapus dari APBN.
Kepada wartawan saat menggelar konferensi pers menjelang hari jadi ke-269 di ruang kerjanya, Jumat (14/5), Begug menyatakan tekadnya untuk terus menagih komitmen pemerintah pusat untuk mendukung beberapa program seperti penyelamatan WGM, pembangunan terminal tipe A, industrialisasi Alas Kethu, pembangunan pasar tradisional, dan lain-lain. “Saya tahu ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menjegal program-program saya dan saya tahu siapa oknumnya, tapi tidak akan saya ungkapkan di sini. Biarkan saja, tidak usah dipedulikan. Yang jelas, saya akan terus menagih komitmen yang sejak awal didengungkan oleh pemerintah pusat,” tegas Begug.
shs