SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Dalam jumpa pers yang dihadiri Ki Manteb Soedharsono, pemerhati wayang Sudarko Prawiroyudo, dan sinden asal Jepang Hiromi Kano, Kamis (13/5), di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo diutarakan Nikkei Asia Prize Award merupakan program penghargaan kemorhamatan bagi orang Asia yang memiliki prestasi luar biasa dan memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pertumbuhan regional, ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, serta budaya. Ki Manteb Soedharsono menjadi orang keempat di Indonesia yang menerima penghargaan serupa setelah pemain film Christine Hakim, ekonom Wijoyo Nitisastro, dan arsitek Laretna T Adishakti.
“Begitu diberitahu akan menerima penghargaan itu, saya kaget. Dan langsung menyatakan bersedia,” papar Ki Manteb yang juga didampingi sang isteri, Erni Susanti.
Penghargaan Nikkei Asia Prize Award menjadi penghargaan bergengsi untuk kesekian kali yang diterima dalang dengan julukan “Dalang Oye” tersebut. Konsistensi dalam mengembangkan warisan budaya yang telah diakui Unesco pada 2004 silam mengantarkan pria berusia 62 tahun itu terus mendapat perhatian dunia.
“Saya itu seniman yang bisa berwirausaha sendiri, tidak suka ngrepotke (merepotkan) pemerintah. Mati urip (mati hidup) saya dengan wayang,” tutur dia.
Meski tak muda lagi, Ki Manteb memang masih termasuk dalang laris dalam menerima job. Menurutnya, kunci kesuksesan yang dimilikinya adalah wujud dari ketekunan, belajar, dan berproses.
“Kalau ada yang menyontek wayang buatan saya, justru saya senang. Karena saya bisa berbagi ilmu dengan mereka,” pungkas bintang iklan obat sakit kepala itu.
Dia berharap, penghargaan yang diterimanya bisa menjadi pemicu dalang-dalang lain di Indonesia untuk bisa mengukir prestasi di tingkat lokal maupun internasional. Setelah ini, Ki Manteb berjanji akan semakin getol melestarikan warisan budaya dan membuat gebrakan di seni pewayangan Indonesia.
hkt