Soloraya
Kamis, 13 Mei 2010 - 14:46 WIB

BST diperkirakan bakal merugi Rp 10 miliar

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pengoperasian Batik Solo Trans (BST) diperkirakan akan merugi selama lima tahun. Kerugian pengoperasian BST diperkirakan mencapai Rp 2 miliar/tahun.

Hal tersebut terungkap setelah Komisi III DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pool Damri, Palur, Rabu (12/5). Break event poin (BEP) atau balik modal dari pengoperasian BST baru terjadi pada tahun kelima atau keenam.

Advertisement

Sekretaris Komisi III DPRD Umar Hasyim menjelaskan, pihak Perum Damri telah memberikan penjelasan mengenai masalah itu. “Dari paparan pihak Damri setiap tahun akan merugi Rp 2 miliar. Kalau lima tahun itu artinya Rp 10 miliar karena BEP diperkirakan sampai lima sampai enam tahun,” ungkap Umar saat dihubungi Espos, Kamis (13/5).

Dia mengatakan, kalkulasi itu didasarkan pada biaya operasional, biaya gaji kru bus hingga biaya perawatan dan suku cadang. Sedangkan, pendapatan dari penumpang, Damri memerkirakan load factor (tingkat keterisian) penumpang sekitar 50-60%.

Selain itu, lanjut Umar, tarif yang bakal diterapkan untuk BST adalah Rp 3.000-Rp 3.500 untuk penumpang umum dan separuh tarif untuk pelajar dan mahasiswa. “Dari kalkulasi mereka (Damri-red) seperti itu. Yang bakal menanggung kerugian adalah Damri, bukan Pemkot,” ungkap politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Advertisement

Dia mengatakan, dengan kalkulasi semacam itu, pihaknya berharap operator tidak serta merta menaikkan tarif angkutan. Dia mengatakan, tarif itu harus diujicobakan kepada masyarakat. Dia mengatakan, tarif harus disesuaikan dengan kondisi dan jangan sampai membebani masyarakat.

dni

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bst Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif