Soloraya
Selasa, 11 Mei 2010 - 19:56 WIB

Bupati Sragen mengajak berdialog atasi kemelut

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Bupati Sragen Untung Wiyono meminta agar persoalan yang terjadi di Sragen diserahkan kepada aparat Polres. Bupati juga mengimbau tidak perlu ada anarkhis dalam aksi unjuk rasa. Menurutnya, mengemukakan pendapat itu silahkan, tetapi harus dengan cara-cara santun. Untung mengajak para aktor demonstrasi untuk duduk bersama, berdialog secara baik-baik.

”Ajakan berdialog sering kali saya sampaikan kepada mereka yang mengangkat saya sebagai Bupati. Namun tak pernah mendapatkan respon. Saya ini diberi amanah rakyat, saya dipilih rakyat. Berapa ratus ribu orang yang memilih saya. Jadi tidak perlu ada aksi soal ijazah lagi. Masa jabatan saya tinggal satu tahun, kok masih ditanya soal ijazah. Sebenarnya Lurah sudah gerah, rakyat juga gerah dengan aksi itu,” tandas Bupati dalam jumpa persnya di Kecamatan Masaran.

Advertisement

Sementara itu, Kapowil Surakarta Kombes Pol Erry Subagyo menanggapi dingin tentang kondisi Sragen yang sering terjadi aksi unjuk rasa. Kapolwil hanya menyikapi persoalan pengamanan aksi, yakni dengan menempatkan personel Brimob untuk membantun Polres.

”Kami tetap siap mengamankan. Personel kami tidak di Sragen saja, tetapi di daerah lainnya. Kami menangani masalah itu sesuai aturan yang berlaku. Brimob itu kan juga polisi, mereka diperbantukan untuk antisipasi. Kapolres baru harus bisa cepat adaptasi, sehingga semua kasus termasuk kasus dugaan ijazah bisa tertangani,” tambahnya.

Di lain sisi, aktivis senior Rus Utaryono saat ditemui Espos, Selasa (11/5) di sela-sela aksi Demo berani menjamin tidak akan ada aksi unjuk rasa bila penanganan kasus tersebut dilakukan secara transparan dan cepat. ”Luapan emosional massa dengan aksi brutal itu disebabkan karena penanganan penegakan hukum yang lamban. Contoh, laporan ancaman kepada para aktivis tidak segera ditindaklanjuti, sampai ada aktivis yang menjadi korban pembacokan. Belum persoalan kasus dugaan ijazah palsu sampai sekarang belum usai,” tegas Rus Utaryono.

Advertisement

trh

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Rusuh Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif