News
Minggu, 9 Mei 2010 - 16:04 WIB

Kapolresta Siantar ajak adu tinju wartawan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Medan–Jurnalis di Kota Siantar, Sumatera Utara meminta perlindungan Kapolda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Oegroseno, atas tindakan arogansi Kapolresta Siantar, Ajun Komisaris Besar Fathori  yang mengajak adu tinju wartawan.

Wartawan dari Seputar Indonesia, Ricky Hutapea, menerangkan peristiwa itu terjadi saat wartawan cetak dan elektronik tengah meliput pemeriksaan seorang bikers, Sabtu (8/5) lalu. “Kami dapat informasi adanya anggota bikers yang diperiksa karena mengambil gambar Kapolres yang menampar pengendara,” paparnya, Minggu (9/5).

Advertisement

Bersama temannya yang lain, Ricky menunggu di halaman Mapolres. Tak lama, Kapolresta Siantar menghampiri kerumunan wartawan. “Saat itu kami menunggu bersama seorang teman bikers yang diperiksa,” ujar Ricky.

Kepada rekan Ricky, Kapolres mempertanyakan atas seizin siapa mereka (jurnalis) mengambil gambar. “Ini rumah saya, kalian harus ketuk pintu, minta izin dulu,” ucap Ricky menirukan perkataan Kapolres kepada rekannya.

“Aku langsung bilang. Lho, gak bisa begitu, Pak. Inikan ruang publik,” protes Ricky kepada Kapolres. Kapolresta Siantar merespon dengan mengajak adu tinju wartawan. “Itu bukan ditujukan padaku, tapi pada kawan. Tiba-tiba ia (Kapolresta) buka bajunya dan ngajak bertinju. Dia juga bilang, kalian pikir mudah jadi Kapolres,” jelas Ricky.

Advertisement

Atas peristiwa itu, Ricky dan jurnalis lainnya meminta perlindungan kepada Kapolda. “Kami berniat menemui Kapolda untuk meminta perlindungan dalam menjalankan tugas jurnalistik di Mapolresta Siantar,” ungkap Ricky.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Baharudin Djafar mengakui sudah mendapatkan informasi tersebut. “Tindakan itu sangat disayangkan,” katanya. Tindakan lanjut, ujar Baharudin, belum dapat dilakukan. “Karena siapa korban yang merasa dirugikan belum ada laporan,” tutur Baharudin kepada Tempo melalui sambungan telepon genggam.

Sementara Kapolresta Siantar Ajun Komisaris Besar Fathori tidak dapat dikonfirmasi. Sambungan telepon dan pesan singkat yang dikirim Tempo, tak berbalas.

Advertisement

tempointeraktif/ tiw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif