Sukoharjo (Espos)–Sebanyak enam siswa tidak mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang dimulai, Selasa (4/5). Sementara itu, dalam pelaksanaan tiga sekolah digabung.
Hal tersebut dijelaskan Kabid TK/SD Dinas Pendidikan (Disdik), Sukardi ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis (6/5). Ketiga sekolah yang digabung adalah Top School, MI Al Falah serta Singapore Piaget Academy (SPA).
“Kalau mengenai alasan ketiga sekolah yang digabung dalam hal penyelenggaraan itu bukan karena kekurangan siswa. Sebab dengan siswa yang hanya delapan pun, sebenarnya bisa menggelar ujian sendiri,” jelasnya.
Penyebab ketiga sekolah tersebut terpaksa digabung dalam pelaksanaan UASBN, imbuh dia, lantaran kesemuanya belum terakreditasi. Padahal salah satu syarat sekolah bisa menggelar UASBN adalah sudah mengikuti akreditasi.
Kardi menambahkan, untuk ujian di Top School Baki dengan enam siswa kemarin digabungkan dengan SDN Gentan I. Selanjutnya, di MI Al Falah dengan 16 siswa digabungkan dengan MIN Baki. Terakhir untuk penyelenggaraan UASBN di SPA, digabung di SD Langenharjo II.
aps