Soloraya
Selasa, 4 Mei 2010 - 21:08 WIB

Tim Labfor bongkar perlengkapan komunikasi PJL

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)--Lima anggota tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang mendatangi lokasi kejadian kecelakaan maut di jalan perlintasan rel kereta api (KA) di Palur, Jaten, Selasa (4/5) siang. Kedatangan Tim labfor tersebut untuk memastikan penyebab kecelakaan.

Selain mengecek sejumlah perlengkapan penunjang palang pintu perlintasan, Tim Labfor juga mewawancarai sejumlah petugas KA.
Pertama, tim mengecek perlintasan rel di sekitar Stasiun Palur dan pintu perlintasan Jaten. Dua perlengkapan komunikasi antarstasiun maupun antarpos jaga juga tak luput untuk diperiksa. Dua perlengkapan itu yakni mesin genta untuk membunyikan bel kedatangan KA dan pesawat telepon di pos jaga petugas jalan lintas (PJL) Jaten. Genta adalah lonceng lonjong yang terletak tak jauh dari pos PJL Jaten. Jika ada KA akan lewat, lonceng tersebut berbunyi.

Advertisement

Selain itu, tim juga mewawancarai beberapa orang petugas KA. Salah satu petugas yang dimintai keterangan yakni teknisi loncang genta dan telepon, Subiantara. Saat ditanya petugas Labfor, ia menyatakan peralatan genta tersebut normal, baik sebelum kecelakaan maupun setelah kecelakaan. “Buktinya sampai sekarang masih normal-normal saja,” kata Subiantara di sekitar pos PJL. Perawatan pada peralatan, kata dia, juga sudah dilaksanakan.

Untuk memastikan peralatan itu tak ada yang rusak, tim meminta petugas KA untuk membuka genta. Tak hanya itu, tim juga mengidentifikasi boks mesin palang pintu perlintasan. Kapolsek Jaten, AKP Suparmin dan Kasatlantas Karanganyar, AKP Dwi Erna Rustanti mendampingi tim Labfor identifikasi tersebut.

Kepala Stasiun Palur, Suharyanto juga memberikan keterangan terkait dengan jadwal keberangkatan KA. “Selama jadwal masih berlaku dan tidak ada perubahan, maka jadwal yang ada tidak ada perubahan,” ungkapnya.

Advertisement

Kepala Tim Labfor Mabes Polri Cabang Semarang, AKBP Kartono menyatakan, identifikasi diperlukan untuk memastikan apakah saat kecelakaan, ada kerusakan perlengkapan milik KA atau tidak. “Untuk memastikannya, kami mendatangi ke lokasi langsung,” katanya.
Kartono menjelaskan, hasil identifikasi di lokasi, selanjutnya akan dianalisis. Analisis tersebut, kata dia, lebih kurang memakan waktu sepekan.

Setelah mengidentifikasi sejumlah peralatan di pintu perlintasan rel KA, tim melanjutkan identifikasi terhadap bus Langsung Jaya di garasi milik perusahaan bus tersebut. Setelah itu, tim meluncur ke Stasiun Kemiri dan Stasiun Jebres.

m87

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kecelakaan Kereta
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif