Jayapura–Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Papua, Nasaruddin Bunas mensinyalir, kaburnya 18 tahanan dari Lapas Abepura, Papua Barat karena ada unsur kesengajaan.
Apalagi, kejadian tersebut berbarengan dengan prosesi pergantian pejabat lama dengan yang baru, yakni antara Antonius Ayorbaba yang akan digantikan oleh Liberty Sitinjak, pada Senin (3/5) kemarin.
“Kaburnya 18 Napi dan tahanan itu pasti kesengajaan dari pejabat lama dan pengikutnya dengan dalil tidak bertanggung jawab lagi terhadap situasi di lingkungan Lapas,” ujar Nazaruddin, Selasa (4/5).
Menurutnya, indikasi kesengajaan sudah terlihat saat pergantian Kalapas berlangsung ricuh. Dimana, Kalapas lama Antonius Ayorbaba tidak bersedia diganti. “Bahkan saat masih berada di kantor Kanwil Hukum dan HAM, sudah ada ancaman melepas napi jika pergantian tetap berlangsung,” imbuhnya.
Nasarudin mengatakan, kasus kaburnya 18 napi Lapas Abepura sudah dilaporkan ke Menteri Hukum dan HAM, yang untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan. “Perintah menteri, segera selidiki kasus kaburnya 18 tahanan, siapa yang terlibat segera diproses,” ucapnya.
Sementara, Polisi sebanyak satu pleton masih terus berjaga-jaga di Lapas Abepura yang hari ini rencananya akan digelar olah TKP. Polisi juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi terutama petugas Lapas yang piket saat napi dan tahanan kabur.
vivanews/ tiw