SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Satgas pemberantasannya berhasil mengungkap jaringan sindikat narkoba jenis sabu. Di dalam penggerebegan itu BNN berhasil menyita barang bukti senilai Rp 15 miliar.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Utama BNN, Bambang Abimanyu dalam jumpa pers di kantornya, Jl MT Haryono, Jakarta, Selasa (4/5). “Sindikat ini melibatkan WNA India dan WNI dan telah beroperasi sejak tahun 2007,” ujarnya .
Bambang menjelaskan kronologis penangkapan terhadap Raj ( WN India) dan Mar (WNI) dari dalam sebuah taksi di depan Mal Ambasador, Sabtu (1/5) pukul 23.30 WIB. Dari tangan Raj, petugas menyita 2,1 Kg sabu dan dari War, petugas menyita uang US$ 90 ribu.
Petugas lalu melanjutkan penggeledahan di kediaman Raj di Apartemen Rasuna Said. Di sana petugas menyita lagi tiga kantong sabu dan butiran sabu kristal dari dalam air.
“Selanjutnya petugas menggeledah kontrakan Mar, disita shabu 700 gram dan uang sebesar US$ 6.800 dan alat penghisap shabu. Mar mengaku barang bukti tersebut milik Am. Kemudian di rumah Am ditemukan juga shabu seberat 3.511 gram,” terang Bambang.
Keseluruhan tersangka yang ditangkap berjumlah lima orang. Raj,48, yang menjadi pimpinan dengan pasangan suami istri Mar,32, dan Lusi,25, sebagai penyalurnya. Sedangkan Am,27, bertugas sebagai dan Saif agen di Palembang. Transaksi umumnya berlangsung tiga hingga empat kali per bulan dengan nilai masing-masing sebesar Rp 2 miliar.
“Barang bukti yang diamankan bernilai Rp 15 miliar rinciannya shabu 6.287,2 gram. Uang tunai sejumlah US$ 437.978, SIN$ 250, HK$ 460, 1.700 Bath dan Rp 53.493.000,” terang Bambang.
Modus yang digunakan adalah memasukan barang jadi dari luar negeri ke wilayah RI. Kuat dugaan barang haram itu dapat lolos atas bantuan oknum bandara. “Saat ini kita masih melakukan pengembangan pada oknum bandara tersebut,” tambah Bambang
dtc/ tiw