Soloraya
Selasa, 4 Mei 2010 - 16:27 WIB

Belum dimusnahkan, stok obat 2004 dipertanyakan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Komisi IV mempertanyakan stok obat 2004 yang belum juga dimusnahkan. Fakta tersebut ditemukan dalam acara pemusnahan obat yang digelar di Puskesmas Begajah, Selasa (4/5).

Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) juga telah menggelar pemusnahan ribuan obat, Senin (3/5). Dengan begitu, pemusnahan yang dilakukan kemarin merupakan kegiatan kali keduanya. Dalam pemusnahan di Puskesmas Begajah itu, komisi IV menemukan ribuan obat stok 2004 yang belum dihancurkan dan baru dimusnahkan kemarin.

Advertisement

Anggota komisi IV, Suryanto mengatakan, pihaknya heran melihat ribuan obat stok 2004 yang belum dimusnahkan. “Terus terang kami heran sekaligus juga merasa janggal dengan masih banyaknya stok obat 2004. Padahal di RSUD kemarin, obat yang dimusnahkan hanya stok 2008 dan 2009. Lantas mengapa sekarang ini kami masih menemukan stok obat 2004,” tandasnya ketika dijumpai wartawan seusai acara, Selasa.

Suryanto menambahkan, seharusnya stok obat 2004 sudah dimusnahkan sejak dulu. “Ya 2005 dan 2006 harusnya obat-obat itu sudah dimusnahkan. Lantas kenapa sekarang ini stok obat yang lama masih ada? Lantas pertanggungjawabannya bagaimana,” ujarnya.

Meski nilanya tidak begitu besar, Suryanto menambahkan, obat merupakan aset yang berharga sekaligus bisa berbahaya. “Obat ini kan tidak hanya fisiknya berupa obat melainkan juga ada nilainya dalam bentuk uang. Jadi mustinya tercatat dalam neraca keuangan baik itu yang berupa dropping maupun obat dari APBD,” jelasnya.

Advertisement

Kabid Pelayanan Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), dr Sriyono M Kes menjelaskan, obat yang dimusnahkan kemarin merupakan stok 2004-2009. “Obat-obat ini ada yang dropping dan ada juga yang anggaran dari APBD. Jenisnya ada yang antibiotik ada juga yang analgesik,” imbuh dia. Nilai total obat yang dimusnahkan kemarin senilai Rp 106 juta.

Mengenai masih adanya obat stok 2004, Sriyono menambahkan, lantaran baru disetor Puskesmas. Sebelumnya, obat-obat itu masih disimpan di Puskesmas.

aps

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif