News
Senin, 3 Mei 2010 - 13:01 WIB

Mahasiswa dan siswa SMA demo peringati Hari Pendidikan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gorontalo— Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kota Gorontalo memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan menggelar unjuk rasa, Senin (3/5). Aksi ini juga melibatkan sejumlah siswa SMA yang gagal dalam ujian nasional (UN).

Dalam demonstrasi ini mereka meminta agar UN dihapuskan oleh pemerintah. Pasalnya, ujian nasional dianggap telah mengorbankan peserta didik. ”Dengan alasan peningkatan mutu pendidikan, pemerintah memberikan standar nilai kelulusan, tapi itu hanya diukur dalam waktu satu jam. Ini merupakan kejahatan dalam dunia pendidikan,” tandas Yandri Ajiji, ketua PMII Kota Gorontalo dalam orasinya.

Advertisement

Selain itu, menurut Yandri, anggaran pendidikan sebesar 20 persen yang disuarakan oleh pemerintah, ternyata banyak yang tidak direalisasi. “Itu hanya dikumandangkan oleh pemerintah untuk mendapatkan simpati masyarakat,” tegasnya.

Massa pengunjuk rasa dari PMII itu juga menuntut kepada pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan guru-guru. Sebab menurut mahasiswa, gaji guru banyak yang tidak mencukupi sehingga ada yang harus beralih profesi lain atau mencari penghasilan tambahan di luar profesi.

”Ini adalah realitas. Terkadang dunia pendidikan bukan dijadikan institusi intelektual, tapi malah melahirkan orang-orang yang patuh terhadap penguasa yang semena-mena terhadap masyarakat,” tambah Kadir Lawero, seorang mahasiswa dalam orasinya.

Advertisement

Aksi mahasiswa yang digelar di Bundaran Hulondhalo Indah itu sempat membuat arus lalu lintas menjadi macet. Mereka juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat.

tempointeraktif/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif