News
Senin, 3 Mei 2010 - 15:44 WIB

Daftar tokoh paling mengerikan bagi Pers

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sidney–Organisasi pendukung kebebasan pers, Reporters Without Borders (RSF), kembali merilis daftar 40 predator terburuk bagi kebebasan pers, Senin (3/5).

RSF memasukkan sejumlah politisi, pemuka agama, dan tokoh militan terkemuka dalam daftar “Predators of Press Freedom,” yang dirilis untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia, yang dirayakan setiap 3 Mei.

Advertisement

Sebanyak 17 presiden dan beberapa kepala pemerintahan masuk dalam daftar, termasuk Presiden China, Hu Jintao; Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad; Presiden Rwanda, Paul Kagame; Presiden Kuba, Raul Castro; dan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin. Nama baru dalam daftar yang diperbarui setiap tahun itu adalah pemimpin milisi Taliban di Afganistan, Mullah Omar.

“Mereka berkuasa, berbahaya, bengis, dan bertindak di luar hukum,” kata organisasi yang dalam bahasa Prancis disebut “Reporters sans frontières (RSF),” seperti dikutip dari laman harian Sydney Morning Herald. “Predator-predator tersebut punya kekuatan untuk menyensor, memenjarakan, menculik, menyiksa, dan dalam kasus terburuk, membunuh jurnalis,” lanjut RSF.

Mullah Omar, yang pengaruhnya sangat luas hingga ke Pakistan dan Afganistan, juga masuk dalam daftar, karena menurut RSF perang yang mereka timbulkan juga ditujukan pada insan pers.

Advertisement

“Mullah Omar mengancam reporter setempat yang tidak memberitakan propagandanya. “Sedangkan sekitar 40 serangan pada 2009 oleh Taliban secara langsung menjadikan jurnalis dan media sebagai target,” kata RSF.

Presiden Chechnya yang pro-Kremlin, Ramzan Kadyrov, juga masuk dalam daftar. Siapapun yang mempertanyakan kebijakan Kadyrov, dibalas dengan pembunuhan, kata RSF, merujuk pada pembunuhan terhadap reporter Anna Politkovskaya dan aktivis hak asasi manusia, Natalia Estemirova.

Presiden Yaman, Ali Abdulah Saleh; militan-militan Filipina yang membunuh sekitar 30 jurnalis pada November tahun lalu; kelompok separatis ETA; dan militan Somalia, juga masuk dalam daftar.

Advertisement

Sedangkan mereka yang “terdepak” dari daftar antara lain Pasukan Keamanan Nigeria dan beberapa kelompok militan muslim Irak. Menurut RSF, sembilan jurnalis terbunuh pada 2010 dan 300 profesional media dipenjara.

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif