Solo (Espos)–Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Toto Desianto mengingatkan seluruh masyarakat Solo agar waspada pada ulah oknum yang mengaku sebagai petugas sensus penduduk (SP) 2010.
Toto mengaku telah menerima kabar adanya oknum semacam itu yang bertujuan mengambil keuntungan pada masyarakat. Namun, dia memastikan selagi petugas pencacah lapangan (PCL) dibekali surat tugas lengkap dengan stempel BPS, masyarakat tidak perlu khawatir.
“Sudah ada laporan. Saya juga dengar soal itu. Tapi masyarakat tak perlu khawatir, karena setiap petugas sensus pasti memiliki surat tugas dengan cap BPS, dan diketahui camat serta lurah setempat. Jadi filter kita banyak,” tandas Toto, saat ditemui wartawan, di sela-sela melakukan sensus di kediaman Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), di Loji Gandrung, Sabtu (1/5).
Tak hanya surat tugas, menurut Toto, setiap petugas sensus juga dibekali rompi petugas berwarna biru, topi, tas dengan identitas SP 2010 serta name tag. Oleh karena itu, dia berharap, masyarakat proaktif mendukung dan memudahkan pekerjaan petugas sensus.
Selain itu, jika menjumpai petugas sensus “nakal”, masyarakat dimintanya melaporkan langsung melalui nomor telepon (0271) 635428. Toto memastikan laporan dari masyarakat tersebut segera ditanggapi.
tsa