Soloraya
Jumat, 30 April 2010 - 19:42 WIB

Pupuk diduga palsu beredar di dua kecamatan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)--Pupuk urea bersubsidi yang diduga palsu alias oplosan dilaporkan beredar di Kecamatan Pracimantoro dan Eromoko. Sementara di Karangtengah, Tirtomoyo dan Batuwarno, pupuk bersubsidi dijual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Dinas terkait di Pemkab Wonogiri diminta segera menindaklanjuti temuan tersebut. Sebab, hal itu sudah menimbulkan keresahan di kalangan petani.

Demikian diungkapkan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri, Ngadiyono. Kepada wartawan di Gedung Dewan setempat, Jumat (30/4), Ngadiyono menjelaskan informasi mengenai peredaran pupuk yang diduga palsu alias oplosan di dua kecamatan itu diperolehnya saat menggali aspirasi dalam rangka reses, Sabtu (24/4) lalu.

Advertisement

“Di Pracimantoro, khususnya di Desa Gedong, petani mengeluhkan pupuk urea yang diperolehnya berbeda antara merk yang tertera di kemasan dengan yang ada di dalamnya. Capnya Pusri tapi mereka yang sudah <I>niteni<I> bisa mengenali yang di dalamnya bukan Pusri yang biasanya,” jelas Ngadiyono.

Sedangkan di Eromoko, Ngadiyono mendapat informasi tentang pupuk diduga palsu beredar di Desa Tempurharjo. Dia mengatakan, mestinya hal itu menjadi perhatian dari Dinas Pertanian, Tamanan Pangan dan Hortikultura (PTPH).

Demikian pula adanya keluhan dari petani di Desa Ronggojati, Kecamatan Batuwarno dan Desa Jeblokan, Karangtengah di mana petani harus membeli pupuk dengan harga Rp 90.000/sak padahal HET-nya Rp 80.000/sak. Di Desa Hargosari, Tirtomoyo harga pupuk itu bahkan mencapai Rp 100.000/sak.

Advertisement

Petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian Desa Tempurharjo, Eromoko, Wartono, saat dihubungi kemarin, mengaku belum menerima laporan dari petani tentang pupuk yang diduga palsu itu. “Sejauh ini belum ada petani di wilayah kami yang mengeluhkan atau melaporkan ke saya tentang pupuk palsu. Saya perlu ngecek dulu tentang itu,” ujar Wartono.

Terpisah, Kepala Dinas PTPH Wonogiri, Guruh Santoso, saat dihubungi untuk konfirmasi kemarin mengatakan, akan langsung menindaklanjuti temuan itu dengan menerjunkan tim ke lapangan. Dia mengaku tidak yakin pupuk yang beredar di Pracimantoro dan Eromoko itu palsu.

“Kalau dari distributor resmi saya yakin tidak akan mungkin berani memalsukan atau mengoplos pupuk. Tapi bisa jadi itu terjadi di tingkat pabrik. Mungkin ada perjanjian kerja sama, biasanya saat Pusri kehabisan stok sementara permintaan banyak, maka bisa saja Pusri meminjam dari Pupuk Kaltim atau yang lainnya,” ungkap Guruh.

Advertisement

shs

Advertisement
Kata Kunci : Palsu Pupuk
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif