Bandung–Ledakan yang terdengar di tiga desa yang ada di Kecamatan Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat, dipastikan dari dalam perut bumi. Ledakan terjadi karena adanya pergerakan tanah rayapan.
“Ini wajar untuk proses stabilisasi tanah karena wilayah ini terletak di daerah pegunungan. Jadi ada batuan dan tanah yang bergeser,” kata Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Swantika terkait laporan awal tim yang diterjunkan ke kecamatan itu, di Bandung, Rabu (28/4).
Jadi ledakan itu, kata Swastika, murni karena fenomena alam atau gejala geologis. Di Kecamatan Tanjung Sari, ledakan terjadi selama empat kali. Sejak Sabtu malam (24/4), Minggu pagi (25/4), Senin malam (26/4) dan hari ini, Rabu. Suara ledakan itu cukup keras dan disertai dengan getaran kuat seperti gempa.
Swastika memastikan gerakan tanah rayapan itu tidak akan meluas. Biasanya pergerakan ini hanya mencapai radius 500 meter-1.000 meter. “Hanya getaran lokal,” kata dia. Pergeseran tanah ini diyakini juga tidak akan berpengaruh sampai ke permukaan tanah.
vivanews/ tiw